spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Permata Borneo, Inovasi Lestari Pulihkan Hutan dengan Langkah Berkelanjutan

KUTAI TIMUR – Masyarakat Desa Martadinata, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur sangat bergantung pada kekayaan alam. Mayoritas penduduk desa merupakan masyarakat tani yang mengandalkan hasil hutan dan pertanian. Namun belakangan, sebagai masyarakat penyangga hutan, mereka menghadapi kesulitan. Kerusakan lahan menjadi sebab.

Ini setelah kerusakan lahan pertanian akibat penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan. Lahan pertanian yang dulunya subur, kini mulai kehilangan produktivitasnya. Memaksa banyak petani untuk mencari alternatif untuk bertahan.

Tidak hanya itu, lahan kritis di Kalimantan Timur semakin menekan para petani, memicu kekhawatiran yang mendalam. Degradasi lahan ini tidak hanya mengancam produktivitas pertanian, tetapi juga berpotensi menyebabkan pembukaan hutan secara liar yang sering terjadi di kawasan penyangga hutan.

Dengan menipisnya area pertanian yang subur, para petani di Desa Martadinata terpaksa mempertimbangkan membuka lahan baru di hutan yang tersisa, sebuah langkah yang berisiko merusak ekosistem hutan yang sangat vital. Jika tidak dimitigasi, situasi ini tidak hanya mengancam keberlangsungan pertanian mereka, tetapi juga keseimbangan ekosistem hutan tempat mereka bergantung.

BACA JUGA :  Inilah Dugaan Penyebab Suami Bunuh Istri dan Anaknya di Bengalon

Program Permata Borneo sebagai akronim dari Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Martadinata Berbasis Hutan dan Ekologi, adalah sebuah inisiatif holistik yang dinisiasi oleh Pertamina Gas Operation Kalimantan Area dengan tujuan untuk menciptakan keseimbangan antara kehidupan manusia dan alam untuk membangun ekosistem penghidupan yang berkelanjutan.

Head of External Relation Operation East Region PT Pertamina Gas, Yedo Kurniawan mengatakan, program ini diinisiasi untuk merawat, menjaga dan memulihkan hutan sebagai “Permata” yang dimiliki tanah Kalimantan dari tantangan deforestasi dan kerusakan lingkungan dengan pendekatan Production, Protection, and Inclusion (PPI).

“Masyarakat Desa Martadinata kini memiliki akses ke alat dan sumber daya yang mendukung mereka dalam menjaga hutan dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Melalui Rawat, Jaga dan Pulih Hutan, masyarakat Desa Martadinata mendalami peran penting mereka sebagai masyarakat penyangga hutan,” ujarnya, Selasa (3/9/2024).

Lebih lanjut Yedo Kurniawan menjelaskan, salah satu inovasi terbesar dalam program ini adalah budidaya madu kelulut, yang tidak hanya membuka peluang pendapatan baru bagi petani, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan. Melalui pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, program ini membuktikan bahwa ekonomi lokal dan perlindungan lingkungan dapat berjalan berdampingan.

BACA JUGA :  9.634 Warga Kutim Terima Sertifikat Tanah Gratis

Selain itu, Pertamina Gas OKA memperkenalkan sistem irigasi modern yang menggabungkan teknologi kabut dan tetes. Sistem ini tidak hanya mengurangi konsumsi air hingga lebih dari 50 persen, tetapi juga memastikan distribusi air yang efisien dan tepat sasaran

Melalui pusat pembelajaran dan pengembangan yang dikenal sebagai Centre of Excellence, masyarakat mendapat pelatihan dalam modul pertanian berkelanjutan dan komersialisasi hidroponik, yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas serta pendapatan petani lokal.

“Program Jaga Hutan dalam inisiatif ini memfokuskan diri pada konservasi hutan dan pengembangan ekowisata di Goa Martadinata. Kegiatan ini meliputi penanaman dan perawatan tanaman endemik Kalimantan serta pembentukan kelompok sadar wisata yang melibatkan masyarakat dalam pengembangan desa wisata berbasis ekologi. Dengan pendekatan ini, Pertamina Gas OKA tidak hanya mendukung pelestarian lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal dalam pengelolaan dan promosi potensi wisata alam mereka,” jelasnya.

Program Pulih Hutan berupaya menggali potensi masyarakat dalam menciptakan sumber ekonomi baru melalui budidaya madu kelulut untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat Desa Martadinata sebagai alternatif pendapatan bagi para petani ladang. Inisiatif ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan melalui pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

BACA JUGA :  Bankeu Harus Dititikberatkan ke Batas Desa dan Penurunan Stunting

Program ini mencerminkan pendekatan Pertamina Gas OKA dalam memadukan antara aspek ekonomi dan perlindungan lingkungan, memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat berjalan seiring dengan pelestarian SDA.

Sejak diinisiasi pada tahun 2022, program Permata Borneo telah memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat Desa Martadinata. Melalui pendekatan holistik dan inklusif, Pertamina Gas OKA menunjukkan komitmen kuat terhadap tanggung jawab sosial perusahaan, sembari memberikan contoh nyata bagaimana sektor energi dapat berperan dalam pembangunan berkelanjutan.

“Program Permata Borneo bukan hanya sekedar program CSR, tetapi merupakan langkah nyata menggabungkan konservasi lingkungan dengan pembangunan ekonomi untuk manfaat generasi mendatang,” tutupnya.

Penulis: Aprianto
Editor: Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img