BALIKPAPAN – Bila, demikian Putri Nabila dipanggil. Gadis 18 tahun yang masa silamnya penuh perjuangan. Sedari kecil ia sudah bekerja. Membantu keluarganya untuk terbebas dari belenggu kemisikinan. Sampai-sampai ia harus mengorbankan pendidikannya.
Bila tinggal di sebuah rumah di Kelandasan Ulu, Balikpapan Kota. Sejak masih dini, buah hati dari pasangan Ali Lutfi dan Rosdiana Netti itu gemar bernyanyi melayu. Mengejar Badai yang dipopulerkan oleh Wawa Marisa menjadi lagu kesukaannya.
Ketika duduk di bangku sekolah dasar, Bila memberanikan diri naik ke panggung, menghibur masyarakat dengan suara merdunya. Dari situ ia mendapatkan pundi-pundi rupiah, walau tak banyak. Kendati demikian, bungsu sembilan bersaudara itu amat mensyukuri jerih payahnya.
Namun usahanya itu masih belum mampu memperbaiki ekonomi keluarga. Saat belum lama mengenyam pendidikan di bangku kelas XI SMK, Bila memutuskan berhenti sekolah. Keterbatasan anggaran menjadi alasan. “Enggak mampu lagi bayar SPP (sumbangan pembinaan pendidikan)-nya,” kata Bila kepada kaltimkece.id, jejaring mediakaltim.com di ujung telepon, Rabu, 31 Maret 2021.
Meski tak dapat melanjutkan pendidikannya, Bila menolak menyerah dari hidup. Sadar memiliki kemampuan dalam berolah vokal, dara kelahiran Balikpapan, 4 Mei 2003, itu ikut audisi Liga Dangdut Indonesia (Lida) pada 2017. Berharap nasib bisa segera berubah jika berhasil menjuarai ajang tersebut. Akan tetapi, dua kali mengikuti audisi tersebut, Bila dinyatakan tak lolos audisi.
Pantang menyerah, pada 2019, Bila ikut audisi Kontes Dangdut Indonesia di Makassar. Hasilnya pun sama, dia hanya sampai pada tahap awal. Belum jengah, Bila mencoba lagi ikut audisi Lida pada 2020. Namun keberuntungan masih belum berpihak kepadanya.
Mendapat empat kali penolakan tak membuat Bila tertunduk. Ia terus menegakkan tubuhnya, menatap Lida Indonesia tahun berikutnya. Sebelum masa itu datang, Bila terus mengasah kemampuan vokalnya, tanpa guru.
Ia pun sempat bekerja sebagai pelayan warung kopi di kawasan Pasar Baru, Klandasan Ilir. Untuk bisa tetap survive di tengah situasi sulit akibat badai pandemi Covid-19 menerjang hampir seluruh dunia. Namun tidak lama. Akhir 2020, ia berhenti berkerja. “Hanya enam bulan saja kerja di Warkop Daeng,” ucap perempuan berhijab tersebut.
Malam pergantian tahun belum lama usai ketika Bila mendapatkan kabar bahwa audisi Lida Indonesia dibuka lagi. Namun konsep audisi kali ini berbeda dari sebelum-sebelumnya. Lantaran pandemi masih mewabah, para calon peserta diharuskan mengirimkan sebuah video bernyanyi dangdut ke panitia penyelenggaranya. Bila segera memenuhi permintaan tersebut.
Tuhan benar-benar sayang kepada hambanya yang bersungguh-sungguh. Akhir Januari 2021, Bila mendapat kabar bahwa ia dinyatakan lolos audisi Lida Indonesia saat dirinya sedang melamar pekerjaan. Bila bahagia setengah mati bisa menjadi salah satu dari dua wakil Kaltim dalam ajang tersebut.
“Ini mimpi saya. Tentu saya akan berusaha tampil baik sebaik saya. Karena saya harus mengangkat derajat keluarga saya,” tuturnya sambil tersenyum.
Setelahnya, Bila berangkat ke Jakarta untuk mengikuti tahap selanjutnya, yaitu berkompetisi di Top 70 Lida Indonesia. Dalam persaingan tersebut, Bila berhasil melawati dengan baik. Kini, ia akan bertarung di Top 56 pada Jumat, 2 Apri nanti. Seluruh kegiatan tersebut akan ditayang secara langsung di Indosiar.
Bila pun sadar tanpa doa dan dukungan dari masyarakat tentu perjuangannya akan lebih berat. Untuk itu ia menghaturkan permintaan dukungan. “Kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Balikpapan, mohon doa restunya untuk saya bisa terus tampil di Liga Dangdut Indonesia 2021,” kuncinya.
Memang, masih banyak tahap yang harus dilalui Bila untuk menjadi bintang besar. Tetapi, ia sudah menjadi bintang kecil bagi kota kelahirannya. Karena ia sudah membuktikan bahwa Balikpapan punya talenta yang bisa bersaing di kancah nasional. (kk)