spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Peringati Maulid Nabi, Pangappura Hadirkan Pengajian Wayang Santri

PENAJAM – Paguyuban Ngapak Penajam Paser Utara (Pangappura) menggelar Peringatan Hari Lahir Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah. Dalam acara ini menampilkan khas Jawa yaitu pengajian wayang santri.

Lewat kegiatan ini, masyarakat Ngapak di Penajam Paser Utara (PPU) berharap dapat mempererat ukhuwah islamiah sekaligus memperkuat gotong royong antar sesama. Gelaran Sabtu (22/10/2022) malam ini dimulai dengan pengajian yang dipimpin oleh Ustaz Muslihudin yang juga anggota Pangappura.

Kemudian acara dilanjutkan dengan penampilan panggung lawak Gareng Cilacap. Acara puncak adalah pengajian wayang santri yang dibawakan oleh Kyai Raden Tanjung asal Cilacap.

“Alhamdulillah kita di Pangappura berniat untuk menggelar Peringatan Maulid Nabi, dengan dana yang dikumpulkan dari para anggota secara swadaya,” ungkap Ketua Panitia Penyelenggara yang juga anggota Pangappura, Alizar.

Acara yang bertempat di Kilometer 8 Nipah-Nipah ini diikuti tidak hanya sebatas anggota paguyuban, pun masyarakat Ngapak saja. Namun juga bagi masyarakat umum di sekitar lokasi serta warga PPU pada umumnya.

Adapun hadirnya pengajian wayang santri ini selain untuk menampilkan seni dan budaya Jawa, juga sekaligus memperingati Hari Santri 2022 yang jatuh di tanggal yang sama. Maka itu dihadirkannya pengajian itu dirasa tepat untuk mempererat silaturahmi antar sesama (nyambung balung lan pitilung).

“Kebetulan waktunya bersamaan, jadi Alhamdulillah sekaligus peringatan Maulid Nabi yang mengangkat pengajian wayang santri di Hari Santri. Semoga apa yang menjadi harapan bersama bisa terwujud,” sambungnya.

Wayang santri merupakan sebuah bentuk inovasi dalam dunia pewayangan. Adanya wayang santri ini tak hanya menjadi tontonan ratusan warga PPU yang hadir, namun juga sebagai tuntunan, karena nilai-nilai positif yang disebarkan dalam penampilannya. Adapun dalam penampilan wayang santri kali ini, menceritakan kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Dewan Penasihat Pangappura, Sungkowo menambahkan kegiatan ini merupakan salah satu dari berbagai kegiatan rutin yang dilakukan anggota paguyuban. Adapun utamanya ialah kesenian, kebudayaan dan sosial.

“Pangappura sendiri baru terbentuk 1,5 tahun. Bertujuan untuk mengumpulkan masyarakat Ngapak yang ada di PPU, yang jumlahnya mencapai ratusan,” ujarnya.

Berdiri baru pada 26 Mei 2021 lalu, Pangappura ingin menghimpun semua kerabatnya di Benuo Taka dan sekitarnya. Hingga saat ini, komunitas ini sudah terdiri dari lebih 4 ratus anggota. Mereka kerap menggelar ajang pertemuan untuk saling sapa mempererat silaturahmi.

Masyarakat Ngapak sendiri merupakan suku yang ada di Karesidenan Banyumas hingga Karisidenan Tegal dan sekitarnya. Di antaranya dimulai dari Kabupaten Banyumas, Kebumen, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Tegal, Brebes dan beberapa daerah di sekitaran kabupaten tersebut.

Terkait seni dan budaya, meski baru berdiri paguyuban ini telah berupaya melestarikan beberapa kegiatan yang biasa disebut Nguri-uri Budaya Jawi. Salah satunya ialah Ebeg Banyumasan dan Calung Banyumasan yang telah dikembangkan di PPU.

“Kedua itu sudah kita kembangkan di PPU di masing-masing kecamatan. Kita berharap dengan melestarikannya, budaya Ngapak itu tidak punah. Termasuk pengajian wayang santri ini juga, salah satu seni dan budaya yang perlu dilestarikan,” tegas Sungkowo.

Sementara itu, Sekkab PPU Tohar yang turut hadir mewakili Pemkab PPU mengungkapkan apresiasinya. Ia berharap lewat kegiatan peringatan, apa yang didapatkan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Syukur Alhamdulillah malam ini kita bisa duduk bersama-sama mengaji melalui rangkaian peringatan yang digelar Pangappura ini. Setiap peringatan ini dikisahkan sunah-sunah Rasullullah SAW agar kita ikuti dalam keseharian. Mudah-mudahan apa yang telah kita lakukan dicatat oleh Allah SWT,” tutupnya. (sbk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti