TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau melakukan Aksi Bersih Sampah dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) dan Hari Lingkungan Hdup Sedunia Tahun 2024, di Tepian Ahmad Yani, Tanjung Redeb, Minggu, (30/06/2024).
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Bupati Berau, Sri Juniarsih untuk meresmikan Bank Sampah Barokah dan diserahkan kepada Kelurahan Kampung Bugis bekerja sama dengan DLHK Berau.
Bupati Berau, Sri Juniarsih menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini untuk menambah kesadaran serta semangat kita dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Menurutnya, kondisi dunia sudah semakin mengkhawatirkan. Oleh karena itu, semangat untuk mengelola sampah dengan baik merupakan salah satu upaya dalam menjaga kelestarian lingkungan, yang perlu digelorakan lebih luas melalui kegiatan seperti ini.
“Perlu disadari bahwa sampah yang tidak dikelola dengan baik, menjadi masalah serius yang akan mengancam kelestarian lingkungan hidup dan keberlangsungan kehidupan makhluk hidup di dalamnya,” ungkapnya.
Dirinya menyadari bahwa pengelolaan sampah masih dilakukan secara kurang tepat. Seperti minimnya daur ulang sampah, pembakaran sampah, pembuangan sampah sembarangan, yang berkontribusi dalam meningkatnya produksi gas-gas rumah kaca yang berlebihan.
Perlu diketahui, berdasarkan data dari DLHK Berau, persampahan di Kabupaten Berau untuk tahun 2023, sampah yang ditimbulkan sebesar 51.282 ton, dengan sampah terkelola sebesar 80,0 persen dan masih ada 19,95% sampah tidak terkelola.
“Hal ini patut menjadi perhatian kita bersama, yang mana 26 persen komposisi sampah merupakan sampah plastik, yang tidak mudah terurai secara alami serta berpotensi mencemari tanah, air, laut, bahkan udara,” jelasnya.
Oleh karena itu, Sri menjelaskan tema dari Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2024 ini yaitu “Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif” menjadi petunjuk penting dalam prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan yang mampu menyentuh sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Dimana pengolahan sampah plastik diposisikan sebagai penguat dan pendorong pertumbuhan perekonomian daerah.
“Strategi ini kita harapkan mampu membangkitkan pemberdayaan masyarakat, peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, yang secara selaras mengurangi volume sampah masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA),”.
Namun, Dirinya mengungkapkan saat ini Kabupaten Berau tengah menghadapi persoalan yang besar terkait pengelolaan sampah. Jumlah sampah yang masuk ke TPA setiap tahun terus bertambah, sementara kapasitas penimbunan sampah di TPA Bujangga sudah melebihi kapasitas.
“Tentunya hal ini memerlukan strategi khusus dan peran serta seluruh masyarakat dalam mengurangi sampah yang masuk,” ujarnya.
Untuk iti, dirinya meminta kepada DLHK Berau dan seluruh perangkat terkait untuk melakukan program solutif dalam menyelesaikan persoalan sampah di tingkat hulu, yang berdampak berkurangnya sampah masuk ke TPA.
Dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Berau untuk senantiasa menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup di Bumi Batiwakkal demi keselamatan dan kenyamanan bersama.
“Saya berharap, kita semua berpartisipasi dalam upaya menanggulangi permasalahan polusi sampah,” tandasnya. (adv/dez)