Bullan Oktober selalu menjadi momen untuk refleksi kembali seputar pergerakan pemuda bahkan tidak lepas dari kemerdekaan bangsa kita tercinta yaitu Indonesia. Hari itu merupakan sebuah kisah nyata pergerakan anak muda bangsa sebagai agen dan motor perubahan nasib serta penentu masa depan bangsa, yang pada masanya dibelenggu oleh kolonialisme penjajah. 28 Oktober 1928 telah membuka mata dunia akan keberadaan pemuda bangsa yang kelak akan menjadi pemegang tongkat perjuangan bangsa, dan tahun ini sumpah pemuda sudah berusia 94 tahun lamanya.
Menilik sejarah sumpah pemuda yang sepanjang sejarah memiliki arti mendalam bagi bangsa yang tercetus dalam Kongres Pemuda II sebagai lanjutan dari Kongres Pemuda I di April 1926. Saat kongres I terlaksana yang saat itu dihadiri oleh perwakilan dari perhimpunan pemuda pemudi seperti Jong Jawa, Jong Sumatrenan Bond, Jong Ambon dan berbagai perhimpunan lainnya. Namun kongres tersebut tidak mampu untuk menghasilkan rumusan yang memuaskan bagi semua pihak karena adanya berbagai pandangan sehingga dilanjutkan dengan Kongres Pemuda II yang diadakan selama dua hari dari 27 dan 20 Oktober tepatnya di Batavia.
Kongres kedua tersebut bertujuan untuk melahirkan cita cita semua perkumpulan pemuda Indonesia, membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia serta memperkuat kesadaran kebangsaan dan persatuan Indonesia. Adapun yang mempelopori diadakannya Kongres kedua yaitu Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia atau PPPI yang beranggota pelajar dari seluruh penjuru Indonesia. Di Kongres tersebut lahir gagasan baru yang saat ini menjadi isi dari sumpah pemuda yang ditulis oleh M Yamin yang mengobarkan semangat persaudaraan dan perjuangan pemuda yang hadir saat itu. Waktu itu Sumpah Pemuda berperan atas bangkit dan bersatunya seluruh rakyat Indonesia melawan penjajahan dengan pilihan merdeka atau mati!
“Kami putra-putri Indonesia mengaku bertanah air satu, tanah air Indonesia. Kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia. Kami putra-putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Sumpah pemuda itu memiliki tiga poin penting, cinta tanah air, cinta bangsa, dan menjunjung bahasa persatuan”
Itulah ketiga hal yang dirumuskan sebagai isi dari sumpah pemuda yang hingga kini terpatri di benak seluruh anak muda. Di era globalisasi dengan setiap kemajuan yang ada sekarang ini ketiga komponen tersebut haruslah tetap digaungkan sebagai perekat persaudaraan, persatuan, persaudaraan dan nasionalisme bangsa Indonesia.
Momentum tersebutlah yang kita rayakan saat ini, bukan hanya sekedar mengenang namun membangkitkan esensi apa yang sebenarnya dilahirkan dengan adanya sumpah pemuda. Kini kemerdekaan sudah ada di tangan kita, inilah kemerdekaan yang harus kita isi dengan semangat yang harus digelorakan dengan dasar bangsa kita UUD 1945 dan Pancasila. Untuk itu pula tema hari sumpah pemuda tahun ini mengusung “Bersatu Bangun Bangsa”. Kita tidak bisa hanya sekeder duduk dan mengingat sembari merayakan hari besar bangsa kita, tapi kita perlu bergerak membangun bangsa sehingga marwah dari pendahulu kita terjaga.
Indonesia butuh jiwa jiwa yang semangatnya selalu menyala, karena sejatinya kedaulatan bangsa kita tidak bisa dibeli dan ditawar apalagi dipermainkan tapi kita harus berani berkorban dan meniru keteladanan dan semangat perjuangan pendahulu kita. Mari kibarkan sayapmu, kuatkan langkahmu wahai anak muda, jangan mau untuk dijajah sistem dan jangan mau dijajah oleh orang yang salah, ingatlah pesan pahlawan kita, ukirlah semangat itu dalam jiwamu dan biarlah itu mengalir dalam nadimu.
Janganlah sekali-kali melupakan sejarah, ciptakanlah sejarah untuk bangsa ini. Pemuda perumus sumpah pemuda memang sudah pergi, Bung Karno sudah tiada, pahlawan kita sudah pergi namun semangatnya tetap berkobar, mereka tetap menjadi panutan dan untuk itulah kita harus menjaga ibu pertiwi sebagai tugas utama kita. Selalu patrikan semangat sumpah pemuda, bangkitkanlah esensinya dan ukirlah dalam benakmu bahwa kemerdekaan yang sejati harus kita wujudkan untuk kita wariskan ke generasi berikutnya. Meskipun hari sumpah pemuda hanya digelar 28 Oktober namun pergerakan dan semangat juang pemuda harus digelar setiap hari.
Kuucapkan selamat hari Sumpah Pemuda untuk setiap pemuda yang ada di Indonesia, dan tetaplah kibarkan sayapmu hingga namamu tertulis dalam sejarah
“Kita jangan mewarisi abunya Sumpah Pemuda, tapi kita harus mewarisi apinya Sumpah Pemuda.”
*) Penulis Elfrida Sentyana Siburian
Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi, Semester 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Juga aktif di organisasi mahasiswa, diantaranya Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKSI), Unit Kegiatan Mahasiswa Kajian dan Permberdayaan Masyarakat (UKM KPM), Unit Kegiatan Mahasiswa Persekutuan Mahasiswa Kristen (UKM PMK) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Komisariat Fisip Samarinda.