SAMARINDA – Pergeseran tanah akibat pematangan lahan di perumahan Bukit Mediterania yang dikembangkan Agung Podomoro Group kembali terjadi.
Kini telah merusak rumah seorang warga hingga kerusakannya mencapai 90 persen.
Pergeseran tanah terjadi tepat pukul 12.00 WITA, pada Sabtu (30/12/2023).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Suwarso, menyatakan tanah yang longsor telah menimpa rumah warga dan mengakibatkan kerusakan mencapai 90 persen.
Pihaknya telah berjaga sejak malam hari untuk memantau pergerakan tanah dan terus merobohkan pembatas yang dibuat oleh pihak perusahaan.
Terjadi juga kerusakan pada bangunan setengah jadi yang tertimpa longsoran tanah. Selain itu, bangunan semi permanen lainnya juga mengalami pergeseran, termasuk dapurnya, karena tidak ada vegetasi yang dapat menahan air masuk, sehingga menyebabkan titik jenuh air.
“Meskipun terjadi penurunan yang lebih signifikan, namun titik jenuh air juga berperan dalam memfasilitasi pergeseran tanah,” jelasnya.
Suwarso juga menjelaskan bahwa perusahaan menggunakan terpal untuk menahan tanah sementara agar tidak terjadi kebocoran. Namun, karena tidak ada tumbuhan yang dapat menyerap air ke dalam tanah, hal ini menyebabkan lumpur dan mempermudah tergelincirnya tumpukan tanah di atasnya.
“Ini berdasarkan pengalaman kami, karena kurangnya vegetasi mempercepat pergerakan tanah,” tambahnya.
Selain itu, Suwarso juga mengungkapkan bahwa pihak perusahaan telah memberikan bantuan konsumsi kepada warga sejak Jumat (29/12). Warga merasa lega karena mereka terus didampingi oleh tim BPBD Kota Samarinda.
Ia juga menyampaikan bahwa dalam pemantauan mereka, pihak perusahaan telah dihubungi sejak semalam, dan tanggapan baru diterima sekarang. Mereka segera akan melengkapi analisis bencana terkait risiko dan dampak yang akan dialami warga sekitar.
“Kami telah menghubungi pihak perusahaan sejak semalam, dan mereka baru saja memberikan respons. Kami akan segera melengkapi analisis ini,” pungkasnya.
Pewarta: Nelly Agustina
Editor: Agus S