spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Peredaran Narkotika Kian Mengancam Samarinda, BNN Gandeng Pers dan Kelurahan

SAMARINDA – Bahaya narkotika masih jadi ancaman serius. Kaltim, sebagaimana laporan Indonesian Drugs Report 2020 yang dirilis Puslitdatin BNN Nasional, berada di peringkat 10 kategori pengungkapan kasus narkoba terbesar di Indonesia. Tercatat 1.528 perkara narkotika di provinsi ini dengan tiga titik lokasi rawan. Salah satunya di Kelurahan Pelita, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda.

Kamis, 18 Maret 2021, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Samarinda, AKBP Hamoloan Tampubolon, mengungkapkan bahwa Samarinda merupakan yang tertinggi untuk kasus penyalahgunaan narkoba di Kaltim. Yang umumnya disebabkan beberapa faktor. “Seperti jumlah dan dinamika penduduk. Ancaman bahaya masih cukup tinggi,” ucapnya kepada kaltimkece.id, jejaring mediakaltim.com.

Untuk mengantisipasi penyebaran narkotika di Samarinda yang rentan meluas, Tampubolon akan berkolaborasi dengan seluruh kelurahan di Samarinda. Dikemukakan dalam Program Kelurahan Bersih dari Narkoba (Bersinar). Program tersebut merupakan salah satu dari beberapa upaya pencegahan BNN. Mengusung pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi sebagai kunci kegiatan pencegahan. “Percontohannya sudah ada di dua kelurahan di Temindung Permai dan Kelurahan Dadi Mulya, Gang Kulintang,” ucapnya.

BACA JUGA :  Mengenal Dada Rosna Vidia Islamika, Anak Penjual Jok, Lulusan Terbaik Unmul Ber-IPK 3,95

PERS JUGA TURUN TANGAN
Langkah lainnya adalah melibatkan insan pers untuk memerangi narkotika. Alasannya, awak media adalah ujung tombak penyampaian program pemerintah. “Wartawan juga memiliki kemampuan untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya Narkotika melalui pemberitaan,” ucapnya.

Bagi pelaku media, memerangi narkoba tak sekadar dengan pemberitaan normatif. Kemampuan jurnalistik mumpuni turut diperlukan untuk menelisik dan mengungkap persoalan narkotika secara mendalam.

Hal ini pula disadari oleh BNN Samarinda. Karenanya, lembaga yang bergerak memerangi narkotika itu menghadirkan Editor In Chief kaltimkece.id, Felanans Mustari, memberikan materi dalam lokakarya kapasitas insan media. Digelar dengan topik “Laporan Mendalam Dalam Pemberitaan Narkoba”.

Dalam kesempatan tersebut, Felanans beserta 15 pewarta lainnya, mendiskusikan kiat-kiat menulis berita in-depth atau mendalam. Mengambil tempat di salah satu hotel di Kecamatan Samarinda Ulu. “Kami tidak akan bisa menyelesaikan persoalan ini sendiri,” terang Tampubolon.

Kepada awak media, Tampubolon mengatakan bahwa BNN juga membutuhkan bantuan Pemkot Samarinda. Terutama dalam menjalankan beleid Permendagri Nomor 130 Tahun 2018 tentang Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan.

BACA JUGA :  Rumah Warga di Jl Danau Semayang Segera Dibongkar, Pemkot Samarinda Sebut Punya Dasar

Pria berkacamata ini berharap Pemkot bisa memberi bantuan secara finansial dan menjadi supporting system.  “Kalau kita hajar satu daerah di sekitar Segiri, (penindakan) kita berharap pemerintah juga bisa membantu pencegahan. Jadi BNN berbicara penuntasan di hilir, sementara pemerintah bisa mendorong masyarakat dari hulu,” ungkapnya.

TANGGAPAN PEMKOT SAMARINDA
Ditemui di ruang kerjanya, Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso, mengapresiasi upaya pencegahan narkotika oleh BNN. Dia mengatakan upaya Program Kelurahan Bersinar garapan BNN kelak bisa diintegrasikan dengan Program Kampung Tangguh Covid-19.

“Nanti penanganannya bisa bersama Babhinsa, kepolisian dan masyarakat. Sehingga tangguhnya bukan hanya menghadapi Covid-19, tapi juga tangguh melawan penyebaran narkotika,” ucap Rusmadi, Kamis, 18 Maret 2021.

Kampung Tangguh, sebutnya, menjadi model menyelesaikan persoalan masyarakat di skala mikro atau RT. Sebab, masyarakat, bisa terlibat secara aktif untuk menyelesaikan persoalan sekitar. Warga merencanakan dan mengadakan evaluasi secara mandiri, dan posisi pemerintah sebutnya, berperan untuk mengevaluasi dan memverifikasi pengajuan anggaran. “Jadi jangan sampai ada pembelanjaan (anggaran) yang tidak efektif,” sambungnya.

BACA JUGA :  Canangkan Bulan Kunjung Perpustakaan, Bupati Harap Sebagai Momentum Penguatan Literasi

Namun, terkait penganggaran, Rusmadi mengatakan bahwa APBD 2021 sudah diketok. Sehingga, pihaknya saat ini baru bisa memaksimalkan program tersebut pada tahun anggaran 2022. “Karena saat kami masuk (mulai menjabat) kebetulan anggaran sudah ditetapkan,” ungkapnya.

Senada dengan Rusmadi, Wali Kota Samarinda Andi Harun juga melihat upaya BNN bisa disinkronkan dengan Program Kampung Tangguh tersebut. Namun, terkait teknis dan operasional program. Andi Harun mengaku harus melakukan koordinasi lanjut dengan Kepala BNN Kota Samarinda. “Akan ada pertemuan, kita usahakan secepatnya,” pungkasnya. (kk)

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img