spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Perbaikan Awal Jembatan Muara Muntai Diperkirakan Telan Rp 400 Juta

TENGGARONG – Penanganan awal akses jembatan di RT 6 Desa Kayu Batu, Muara Muntai, akan dilakukan dalam 1-2 hari ini menggunakan anggaran darurat milik Dinas Pekerjaan Umum Kutai Kartanegara (PU Kukar). Diperkirakan menelan Rp 400 juta, melalui anggaran APBD Kukar 2023.

Kepala Bidang Bina Marga, Dinas PU Kukar, Restu Irawan  mengatakan, anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun jembatan kecil, khusus kendaraan roda 2 dan pejalan kaki.

Sehingga masyarakat kembali memiliki akses untuk melintas, sembari menunggu perbaikan dan penanganan permanen di tahun 2024.

Mengingat akses jembatan tersebut sangat vital karena digunakan masyarakat sekitar untuk distrisbui mengangkut ikan hingga hasil bumi lainnya.

Setidaknya perekonomian masyarakat tetap berjalan seperti biasa. “Lokasi (jembatan sementara) tidak jauh dari lokasi jembatan yang rusak,” ujar Restu pada mediakaltim.com, Rabu (18/1/2023).

Untuk perbaikan jembatan permanen, Restu memperkirakan akan memakan biaya mencapai Rp 13-18 miliar, dengan bentang jembatan sepanjang 30 meter. Sebelumnya memang jembatan yang terletak di RT 6 Desa Kayu Batu ini, masuk dalam rencana perbaikan jembatan bersama 4 jembatan lainnya di Kecamatan Muara Muntai.

BACA JUGA :  ASN asal Samarinda Tewas Sesak Nafas setelah Kencani PSK

Struktur tetap menggunakan jembatan kayu. Namun akan diperkuat dengan struktur pipa baja untuk kaki-kaki jembatannya. Sementara untuk bibir tanah penopang jembatan akan diturap. Untuk mencegah tanah bergerak hingga sebabkan pondasi dan kaki jembatan rusak dan ambles.

Kondisi jembatan pasca rusak parah pun langsung ditinjau oleh Sopan Sopian, legislator asal Muara Muntai. Sopan menyebut kondisi jembatan menunjukkan patahan yang curam di salah satu sisinya.

Ia pun mengatakan bahwa roda 4 sudah dipastikan tidak bisa melalui akses tersebut. Bahkan untuk roda 2, yang diperkenankan lewat hanya yang tidak bermuatan. Ia pun mengatakan harus ada tanda peringatan pada jembatan, agar tidak ada masyarakat yang nekat dan menjadi korban.

“Kalau saya menyarankan (roda 2 dan 4, Red.) jangan melintas, karena sangat berisiko,” ungkap Sopan Sopian, Selasa (17/1/2023).

Akibatnya, pemilik atau penumpang roda 4 harus sedikit bersabar. Yakni menyeberang menggunakan kapal pengangkut orang, sementara kendaraan untuk sementara di parkir tidak jauh dari lokasi jembatan. Bahkan Sopan mengatakan harus ada penanganan awal, yakni dengan membuat jembatan darurat. Baik di atas jembatan yang saat ini rusak atau di lokasi lain.

BACA JUGA :  Bersepeda Sambil Menikmati Alam Muara Muntai

“(Harus) dibuatkan jembatan darurat, mungkin nanti dikoordinasikan antara kades dengan camat dulu,” lanjut Sopan.

Mantan Kades Muara Muntai Ulu inipun mengatakan, bahwa kerusakan mulai terjadi dalam sepekan terakhir. Tetapi yang paling parah terjadi pada Selasa (17/1/2023). Lantaran tanah yang berada di bawah jembatan yang terus bergerak, termasuk tanah yang berada di bawah pondasi utama jembatan, hingga sebabkan roboh. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img