SAMARINDA – Hari Ulang tahun Mediakaltim.com yang ke-3 turut diramaikan dengan serangkaian event yang diselenggarakan dalam Acara Kaltim Fest 2023 di Convention hall Sempaja, Jumat (14/7/23) siang.
Kegiatan talkshow tentang Pariwisata Kaltim Go Digital, Go Publik diangkat dalam rangka mengembangkan serta mengangkat pariwisata Kaltim lebih dikenal.
Turut menghadirkan pembicara yakni, Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Kadiskominfo Kaltim, Muhammad Faisal, Kadispar Kaltim, Ahmad Herwansyah dan perwakilan Bank Indonesia yang mendukung penuh langkah-langkah pemajuan pariwisata Kaltim.
Peserta talkshow dinilai sangat kritis dan antusias terhadap materi yang diberikan. Mulai dari orang dewasa hingga anak sekolah memenuhi area talks show.
Salah satu peserta talk show yakni Suci Aulia yang juga guru dari SMK Negeri 8 Samarinda memberikan respon positif terkait bincang-bincang yang bermanfaat terutama untuk anak sekolah yang merupakan generasi penerus bangsa.
“Kami mendapatkan undangan terkait talkshow ini, dan materi tang diberikan sangat cocok. Apalagi setelah berbincang dengan sesama guru yang hadir kami berharap acara seperti ini dapat diadakan lagi dan dibuat lebih menarik,” Ungkapnya.
SMKN 8 berfokus pada pelayaran, sehingga ia berharap nantinya dalam pemajuan pariwisata pemerintah dapat memberdayakan siswa-siswi dari SMKN 8 untuk ikut andil dalam pariwisata yang ada di laut.
“Mungkin bisa diadakan seperti PKL di daerah Berau sana untuk pariwisata airnya. Jadi tidak melulu di Samarinda, diberi pengalaman juga di daerah lain,” tambahnya.
Lebih Lanjut, siswi dari SMA Katolik WR, Dini menjelaskan dirinya sangat antusias terkait pembangun pariwisata Kaltim, sehingga talkshow ini dinilai sangat menarik.
“Saya pingin kegiatan seperti ini harus ada lagi, dan di buat lebih menarik, karena pesertanya kebanyakan anak SMA, jadi kalau dibuat lebih seru akan makin berkesan,” Ucapnya.
Ia berharap peserta dalam talk show tersebut nantinya bisa ditambah, seperti pelaku usaha pariwisata. Karena ia melihat banyak tempat pariwisata yang dibuka namun ujung-ujungnya harus tutup karena maintenance yang justru asal-asalan. (sya)
