spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Perawatan Bilah Tosan Aji (2)

II       Pamor pada Tosan Aji

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa bahan baku untuk membuat keris adalah besi, baja dan bahan pamor yang bisa dari meteor, biji nikel atau besi penawang. Setelah melalui proses di besalen, maka untuk memunculkan pamor adalah dengan cara mewarangi keris tersebut menggunakan zat kimia yang bernama arsenikum. Pekerjaan mewarangi ini bisa dikerjakan sekaligus oleh seorang mpu pengrajin keris, bisa juga dikerjakan oleh pihak lain.

Pekerjaan jasa mewarangi di kota-kota yang telah tumbuh budaya kerisnya, mudah ditemukan lokasi kerjanya berada dimana. Saat dilakukan sarasehan tosan aji, biasanya Tukang Mewarangi juga hadir untuk memperkenalkan diri, agar dikenal oleh pelestari tosan aji di kota tersebut. Namun untuk kota Bontang yang baru membentuk Panji Beber (Paguyuban Pelestari Tosan Aji Bessai Berinta) pada tanggal 1 Juni 2021 yang lalu, harus bersabar karena Tukang Mewarangi akan hadir sesuai peribahasa “Ada gula Ada semut”

Untuk membuat pamor, seorang mpu pengrajin keris melalui dua proses, yaitu:

  1. Pamor Jwalana, yaitu Teknik pembuatan pola pamor yang sejadinya saja tanpa pola (tanpa rekayasa), di kalangan perkerisan pamor seperti ini disebut pamor tiban.
  2. Pamor Anukarta, yaitu Teknik pembuatan pola pamor dengan rekayasa tertentu bisa mlumah dan miring tergantung rancangan yang akan dibuat seperti apa. Di kalangan perkerisan pamor seperti ini disebut pamor rekan.
BACA JUGA :  PLN Dukung Penuh Langkah IBC dan Manufaktur Standarkan Baterai untuk Permudah Pengguna Molis

Proses mendapatkan pamor ini diciptakan pada saat bilah keris berpijar dalam bara, bukan dilukis setelah menjadi bilah. Di dalam setiap pamor pada keris atau tosan aji lainnya terkandung filosofi nilai moral (ajaran hidup) dan spiritual (maksud, harapan, doa) oleh sang Mpu dan pemilik keris itu sendiri.

Pamor adalah dekorasi pada bilah keris dengan berbagai pola dan bentuk yang memberikan manfaat teknis, estetis, filosofis, simbolis dan spiritual.

  1. Manfaat Teknis: karena bahan pamor merupakan salah satu unsur penguat structural pada bahan yang direkayasa, terutama pada lapisan-lapisan sejajar.
  2. Manfaat Estetis: Pola pamor yang sempurna akan memperindah penampilan keris, sehingga akan menaikkan mutu dari keris tersebut.
  3. Manfaat Filosofis: Pola pamor Andha Agung pada sebilah keris akan memberikan manfaat filosofis yakni tangga yang terhormat, maka derajat dan pangkat akan dicapai step by step sampai menuju puncak.
  4. Manfaat Simbolis: Pola pamor Udan Emas secara harfiah adalah Hujan Emas, simbolisasinya pemilik keris tersebut haruslah kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tangkas agar banyak rejeki sehingga pemiliknya kaya raya bagaikan kehujanan emas.
  5. Manfaat Spiritual: Masyarakat Jawa percaya bahwa pamor pada keris juga memberikan manfaat spiritual, misalnya pada pamor wengkon secara spiritual pemilik keris tersebut senantiasa dilindungi oleh Tuhan YME.
BACA JUGA :  Desa Telemow di Sepaku Longsor Lagi

Istilah-istilah pamor yang sekarang kurang dipahami oleh pelestari tosan aji adalah pamor merambut, pamor ngawat, pamor nggajih, pamor mbugisan, pamor nyanak, pamor kelem, pamor kemambang, pamor ngintip, pamor mubyar, dan lain-lain. Tumanceping pamor pada sebilah keris, bisa pandes (tertanam dengan kokoh) bisa pula kumambang (seakan mengambang). Pamor akhodiyat adalah bagian dari pamor yang paling cemerlang dibandingkan sisi pamor lainnya.

Ketika pamor keris yang dikoleksi seorang pelestari tosan aji berangsur memudar, maka ada dampak psikologis yaitu memudarnya rejeki. Untuk Kembali memunculkan pamornya lagi, maka dilakukan proses mewarangi yang dilakukan oleh seorang ahli di bidangnya. Di beberapa kota di Jawa, jasa mewarangi ini dipatok mulai dari Lima Puluh Ribu per bilah hingga Ratusan Ribu per bilah, tergantung hasil dari proses mewaranginya.

Apabila seorang yang berperan sebagai Tukang Mewarangi menghasilkan pamor yang gumebyar (tampak menyala), maka word of mouth diantara para pelestari keris akan tercipta dan larislah jasanya. Namun sebaliknya, apabila seorang pelestari keris merasa kecewa dengan hasil kerja Tukang Mewarangi tersebut, maka akan diceritakan ke sesama pelestari lainnya, maka tidak lakulah pekerjaannya. Untuk mengembalikan kepercayaan pelanggannya itu tidak mudah, membutuhkan hasil kerja yang benar-benar maksimal.

BACA JUGA :  Urgentnya Anak PAUN Tetap Sekolah Meski Pandemi ? (Bagian 1)

Langkah dari Panji Beber untuk menciptakan Tukang Mewarangi sendiri, agar dapat memberikan service kepada Pelestari Tosan Aji di Bontang layak diacungi jempol, sepanjang diberikan kepercayaan penuh, diberikan bahan arsenikum yang kualitas prima dan pengalaman juga merupakan guru yang baik. Perjudiannya adalah apabila ternyata hasil kerja Tukang Mewarangi binaan Panji Beber kualitasnya bagus, maka dia akan laris manis dan Panji Beber mendapat Image Positif. Namun apabila hasil kerja Tukang Mewarangi tersebut mengecewakan, maka akan ditinggalkan oleh pelanggan dan Panji Beber mendapat Image Negative.

Untuk mempertahankan agar pamor tetap menyala dengan cemerlang, maka seorang Pelestari Tosan Aji harus rajin meminyaki keris dengan Minyak Singer atau Minyak Keris dengan aroma tertentu seperti cendana dan melati. Kenapa harus diminyaki? Karena bahan baku keris diatas terbuat dari besi yang rawan terkena karat. Apabila sudah karatan, maka solusinya adalah diwarangi. (bersambung)

Ditulis oleh:
Begawan Ciptaning Mintaraga
Bidang Edukasi Senapati Nusantara
(Anggota Dewan Pembina Panji Beber Kota Bontang)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img