spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Peran Perempuan dalam Demokrasi di Peringatan Hari Perempuan Internasional

SAMARINDA – Memperingati International Womens Day pada 8 Maret nanti, Koalisi Masyarakat Sipil Setara menggelar beberapa agenda. Di antaranya, diskusi pencerdasan di taman Universitas Mulawarman, dilanjutkan di Aksi Kamisan dan ditutup dengan pawai serta mimbar ekspresi di Taman Samarendah.

Isu-isu perempuan digaungkan seiring maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan yang membelenggu. Perlindungan terhadap perempuan memang masih sangat rentan sehingga dapat menimbulkan banyak masalah jika tidak tegas menyelesaikannya.

Menurut Refinaya, selaku salah satu kordinator aksi IWD (International Womens Day) di Samarinda, perempuan masih menjadi kelompok rentan yang perlu mendapat perhatian lebih oleh pemerintah setempat.

“Kriminalisasi terhadap perempuan semakin banyak, maka penting bagi kita untuk membawa isu demokrasi. Karna isu perempuan itu adalah hak atas tubuh,” kata Refinaya saat diwawancarai pada Kamis, (7/8/2024).

Tema yang diusung adalah “Perempuan Selamatkan Demokrasi, Nyaringkan Suaramu”. Seruan tersebut merupakan ajakan untuk perempuan berani berekspresi disaat kebebasan berekspresi perempuan masih dibayang-bayangi oleh isu patiarki dan kekerasan seksual. Perilaku yang merendahkan perempuan sebaiknya tidak lagi dianggap hal biasa sehingga perempuan dapat memiliki kesejahterannya.

BACA JUGA :  Ada Jejak Samin Tan di Kaltim, Pernah Miliki Tambang Terbesar, Terjerat Korupsi Divonis Bebas 

Pada peringatan IWD ini, Koalisi Masyarakat Sipil Setara menekankan kepada angka kekerasan seksual di Kalimantan Timur yang masih tinggi.

“Per-tahun 2023 ada 1.108 kasus kekerasan perempuan. Dari 1.108 kasus itu paling tinggi ada pada kekesaran rumah tangga. Karena banyak orang menanggap bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah ranah privat yang tidak bisa diganggu,” jelas Refinaya.

Peran perempuan dalam demokrasi dan pencegahan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dianggap menjadi poin utama pada aksi IWD tahun ini. Demikian perempuan perlu turut serta dalam menyuarakan kembali tentang pentingnya peran perempuan dalam ranah sosial bernegara. IWD juga menjadi wadah peringatan bagi masyarakat perihal kesejahteraan bersama.

“Mungkin kita bisa menggabungkan kekuatan perempuan untuk gerakan perempuan. Karena isu perempuan adalah isu rakyat, bukan isu yang terpisah dari isu-isu lain,” jelas Refinaya.

Bagaimanapun juga isu terhadap perempuan masih menggema dan penting untuk dibahas. Banyaknya isu-isu kekerasan terhadap perempuan jangan sampai hanya menjadi isu saja, melainkan juga menjadi sikap nyata terhahap pencegahannya.

BACA JUGA :  Legislator Kaltim Usulkan 10 Ribu Sambungan Listrik Baru untuk Desa Tertinggal

Pewarta : Khoirul Umam
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.