Dalam kehidupan sehari-hari, internet bukan lagi suatu hal yang asing di telinga. Perkembangan internet di era digital ini juga semakin pesat dan kaitannya erat dengan masyarakat.
Semua orang membutuhkan internet, baik itu dalam bermain sosial media, bekerja secara online, berjualan online, dan sebagainya. Hal itu tidak bisa dilepas dari kegiatan kita sehari-hari. Penggunaan internet melonjak naik ketika pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia.
Mau tidak mau segala jenis aktivitas secara langsung dihentikan. Dengan berjalannya waktu, hadir kebijakan pemerintah meminta seluruh masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah atau tidak keluar rumah guna mencegah penyebaran virus Corona. Kebijakan yang kita kenal yaitu stay at home.
Yang awalnya orang-orang bekerja di luar, begitu Covid-19 mewabah, semua pekerjaan dialihkan menjadi bekerja dari rumah atau yang biasa kita kenal dengan istilah WFH (Work from Home). Bukan sebatas itu, namun juga seluruh kegiatan belajar mengajar pun dilakukan dari rumah.
Dalam satu setengah tahun ini, Covid-19 masih ada di beberapa negara termasuk Indonesia. Meski demikian, tidak membuat kebanyakan masyarakat menyerah dalam bekerja atau beraktivitas di luar rumah.
Apalagi ketika era baru muncul di tengah pandemi yang bernama Era Normal Baru (New Normal). Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmita, era new normal ialah perubahan perilaku seseorang dalam menjalankan rangkaian aktivitas normal tapi tetap tidak melepas seluruh protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Walau era new normal telah diberlakukan, namun terdapat beberapa kebijakan yang berbeda di setiap daerah, dan instansi atau perusahaan pun harus mengikuti kebijakan daerah setempat yang di mana mereka tetap melakukan segala aktivitasnya dari rumah.
Hal itu bukan jadi penghambat, karena ketika ingin menyetujui kegiatan secara luring, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Jika daerahnya masih zona merah, maka sudah jelas kegiatan offline tidak diperbolehkan.
Oleh sebab itu, selama pandemi dan memasuki era new normal ini banyak sekali bermunculan aplikasi-aplikasi penunjang keberlangsungan aktivitas masyarakat secara online. Salah satunya adalah aplikasi Discord.
Mungkin sebagian orang belum mengetahui aplikasi ini. Pada dasarnya, Discord merupakan aplikasi chatting. Namun sistem aplikasi ini sedikit berbeda dari kebanyakan aplikasi chatting lainnya.
Discord lebih dikenal sebagai aplikasi voice chat dan pada awalnya Discord berangkat dari kalangan gamers. Aplikasi ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi kalangan gamers sebab banyak dari mereka menggunakan Discord untuk bermain game sambil berkomunikasi bersama teman. Lalu banyak komunitas-komunitas dari berbagai macam negara termasuk Indonesia ikut terjun menggunakan Discord.
Selain itu, selama pandemi peningkatan pengguna aplikasi Discord melonjak naik berlipat ganda pada tahun 2020. Bukan hanya gamers yang menggunakan, namun juga kalangan awam ikut menggunakan dalam belajar mengajar, bersosialisasi, menciptakan pengalaman baru dan lain-lain.
Jika berbicara tentang peran aplikasi Discord, ada banyak sekali sebenarnya. Peran paling utama adalah untuk menciptakan komunikasi yang baik ke sesama pengguna. Discord bukan hanya platform untuk bermain, namun juga kita bisa mendapat teman baru dengan cara menambah atau mengundang lewat link yang dibagi. Dengan begitu, orang-orang dapat bergabung ke dalam server atau ruangan virtual yang telah dibuat.
Peran lain dari Discord ialah, kita bisa membuat forum diskusi dengan berisikan anggota dari berbagai manca negara maupun sesama dalam negeri. Dengan demikian, komunikasi multikultural semakin tercipta dari berbagai macam aspek entah itu dari aspek budaya, tradisi, bahasa dan lain-lain.
Menurut saya, dengan hadirnya platform Discord, dapat membantu seseorang dalam mengenal suatu hal baru yang belum pernah didapat sebelumnya. Baik itu pengalaman, teman, culture dan sebagainya.
Bukan hanya berperan sebagai platform voice chat dalam bermain game, namun juga bisa digunakan untuk berdiskusi, bertukar pikiran, belajar budaya negara lain dan masih banyak lagi. Dan harapannya, semakin banyak orang-orang yang mengenal dan menggunakan aplikasi ini dengan bijak, positif, dan tidak merugikan diri sendiri juga orang lain.
Dihimbau juga untuk tetap selalu berhati-hati dalam menggunakan aplikasi tersebut agar dapat terhindar dari yang namanya dampak negatif yang bermunculan dari berbagai sumber. (**)
Referensi :
- https://www.republika.co.id/berita/qzsbs3368/kiprah-sukses-aplikasidiscorddi-masa-pandemi
- https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-palangkaraya/baca-artikel/13208/Beradaptasi-dengan-Tatanan-Normal-Baru-New-Normal.html
Oleh: Intan Suci Maulidiyah, Jurusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prodi Ilmu Komunikasi 2020, Universitas Mulawarman
