spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Perahu Tambangan Disiapkan untuk Motor, Jelang Penutupan Jembatan Sambaliung

TANJUNG REDEB – Jelang penutupan Jembatan Sambaliung, persiapan jalur alternatif terus dimaksimalkan. Diantaranya kesiapan perahu tambangan yang akan digunakan sebagai sarana pengangkut kendaraan roda dua.

Untuk menyiapkan seluruh jalur alternatif, Wakil Bupati Berau Gamalis meninjau dan menemui pengusaha perahu tambangan yang ada di tepi Sungai Segah, Kecamatan Teluk Bayur.

Kegiatan itu dilakukan agar perbaikan jembatan segera dilakukan. Sebab, penggunaan kapal feri tidak dapat menjadi alternatif penyeberangan.

“Jembatan ini kami harapkan juga cepat perbaikannya, agar masyarakat bisa aman. Tapi yang harus dipersiapkan adalah alternatif untuk penyeberangan,” ungkapnya, Selasa (13/9/202).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus mengupayakan penyeberangan menggunakan kapal LCT. Tapi ada regulasi yang terbentur untuk penggunaan alat itu. Diakui Gamalis, penggunaan LCT nantinya tidak diperuntukkan untuk manusia.

Dia menjelaskan, alat penyeberangan yang digunakan untuk sepeda motor dan manusia yakni menggunakan perahu tambangan. “Tambangan merupakan kapal tradisional. Untuk menyeberang, kami usahakan tidak dipungut biaya,” jelasnya.

Untuk satu perahu tambangan, tambah dia, dapat memuat 12 motor dan penumpang. Akan tetapi, pemilik kapal belum dapat mengatur dan membeberkan berapa anggaran yang dibutuhkan. Nantinya, Pemkab Berau akan menyediakan 3 unit untuk penyeberangan motor dan manusia.

BACA JUGA :  Bayar Klaim Rp 56 Juta, Bukti Pasti Asuransi Bumida Lindungi Nasabah dari Risiko Financial

“Terkait penyeberangan untuk mobil dan angkutan lainnya itu, masih dicari solusinya,” tegas Gamalis.

Kendati demikian, pihaknya memperkirakan puncak keramaian terjadi pada pukul 5 pagi dan pukul 4 sore. Sebab, Kecamatan Sambaliung didominasi anak sekolah, ASN, dan beberapa pekerja dari pihak perusahaan. Sementara, untuk penyeberangan yang dilakukan selama 24 jam, pihaknya belum dapat memastikan.

“Itu perlu diperhatikan juga. Jangan sampai anak sekolah dan pekerja terlambat. Karena jam masuk kerja dan sekolah itu di jam 7 pagi. Kalau jam sepi itu ada di jam 2 pagi sampai 4 pagi,” pungkasnya. (Dez)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img