Sebelum masuk dalam seberapa pentingnya manajemen isu dan krisis, kita harus tahu terlebih dahulu apa itu isu dan krisis. Teresa Yancey Crane mengungkapkan bahwa isu dapat dikatakan sebagai munculnya kesenjangan antara tindakan perusahaan dan harapan publik (Stakeholders).
Menurut Heath dan Coombs, Isu merupakan sebuah perbedaan pendapat yang diperdebatkan, masalah fakta, evaluasi, atau kebijakan yang pernting bagi pihak-pihak yang berhubungan. Krisis sendiri merupakan sebuah peristiwa dimana ketika isu terlambat ditangani sehingga menimbulkan kerugian bahkan korban jiwa.
Isu dapat tercipta karena beberapa faktor seperti ketidakpuasan stakeholders atau semua orang yang berkepentingan didalam organisasi tersebut, terjadinya perubahan sosial yang menyebabkan goyahnya citra sebuah organisasi, dan terjadinya sebuah peristiwa yang tidak baik secara internal maupun eksternal.
Isu ini tidak semerta-merta muncul secara ajaib ke permukaan melainkan terdapat sekelompok orang yang merasa tidak puas dengan kinerja suatu organisasi. Terdapat beberapa kelompok yang berpotensi menciptakan sebuah isu, yaitu kompetitor, karyawan, masyarakat, pemerintah, dan media.
Howard Chase dan Barry Jones menyatakan bahwa manajemen isu merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengelola isu yang muncul dan respon sebelum isu terjadi. Dari deskripsi ini kita dapat mengetahui bahwa manajemen isu menjadi instrumen penting bagi sebuah organisasi yang akan membentuk citra dan reputasi.
Lantas seberapa penting kah manajemen isu dan krisis ini bagi organisasi maupun perorangan?
Manajemen isu sangat penting bagi sebuah organisasi karena dapat bersifat sangat krusial bagi masa depan sebuah organisasi. Sebuah isu mengenai sebuah organisasi yang tidak di kontrol akan menjadikannya sebuah ancaman, berawal dari isu menjadi krisis. Hal ini sangat dihindari oleh setiap organisasi karena tidak hanya berdampak terhadap citra dan reputasi saja bahkan bisa berdampak terhadap pendapatan sebuah organisasi.
Kita dapat melihat contoh pada saat salah satu perusahaan ojek online yaitu Grab Indonesia terpapar sebuah isu yang merugikan organisasi mengenai penolakan terhadap mitra tunarungu. Isu ini muncul ke permukaan dikarenakan terdapat sekelompok orang yang tidak puas dengan kinerja perusahaan tersebut yang mendiskreditkan tunarungu.
Dalam hal ini perusahaan Grab Indonesia bereaksi secara reaktif dalam menanggapi kasus ini. Pada saat isu ini menyebar di sosial media dengan sigap Grab Indonesia memberikan klarifikasi serta melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui akar masalah yang disebabkan oleh oknum-oknum yang melakukan.
Grab Indonesia melakukan hal yang tepat untuk merespon isu yang sangat merugikan organisasi ini. Sikap reaktif ini yang membuat Grab Indonesia tidak terdampak kerusakan reputasi yang berarti.
Dari contoh diatas dapat dipastikan bahwa manajemen isu disebuah organisasi merupakan hal yang krusial karena dapat menyangkut kedalam segala aspek organisasi jika tidak ditangani dengan baik. (*)
*) Penulis : Galang Nur Insani
Mahasiswa semester 5 Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman