spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pentastik ‘Pecah’ di Samarinda, Ribuan Penonton Terbawa Perasaan dan Bernostalgia

SAMARINDA – Acara Pentastik berhasil memenuhi kerinduan penggemar musik melayu metal (metal) di Samarinda dan sekitarnya. Pintu masuk sudah dibuka sejak Sabtu siang pukul 13.00 WITA, dan area Pentastik di GOR Kadrie Oening (GOR Sempaja) Samarinda sudah mulai ramai penonton.

Penampilan utama pada malam hari termasuk grup seperti Wali, Repvblik, dan penampilan puncak oleh Setia Band bersama Restu Van Houten, anak dari Charlie Van Houten & Mutia Ayu, berhasil membuat Pentastik ‘meledak’ dan membuat ribuan penonton bergoyang dan bernostalgia.

Dengan panggung, sistem audio, dan pencahayaan berstandar internasional, konsep Pentastik memang memberikan pengalaman pertunjukan musik kelas dunia.

Charlie, vokalis Setia Band, dalam penampilannya yang mengesankan mengakui bahwa Samarinda memiliki tempat istimewa dalam perjalanan karier mereka di dunia musik Indonesia. Ketika mereka masih bernama ST12, Samarinda menjadi kota pertama dalam tur mereka ke berbagai kota di Indonesia saat mereka memulai karier mereka sebagai band melayu metal.

“Saya sangat mencintai Samarinda. Kota ini adalah kota pertama yang sangat menerima dan menikmati musik kami saat kami masih bernama ST12. Dan sekarang, antusiasme Samarinda terhadap musik kami ternyata tidak berubah. Terima kasih banyak,” ucapnya kepada penonton.

BACA JUGA :  Langkah Proaktif Fakultas Hukum UNTAG 1945, Bantu UMKM Samarinda Lindungi Merek Dagang

Acara dimulai dengan hits seperti “Cari Pacar Lagi,” “Terlalu,” “Rasa Yang Tertinggal,” “Cinta Tak Harus Memiliki,” dan “Puspa.” Lagu-lagu ini membuat penonton terbawa perasaan, bernostalgia, dan bernyanyi bersama.

“Waktu yang singkat, tetapi mari kita bernostalgia dengan lagu-lagu yang penuh kenangan bagi kita semua,” ujar Charlie sambil menyanyikan potongan-potongan lagu hitsnya secara medley, yang berhasil membuat ribuan penonton bergabung menyanyi bersama.

Sebelum penampilan Setia Band, panggung Pentastik sudah dipanaskan oleh Wali dan penampilan atraktif Republik mulai pukul 19.30 WITA. Acara Pentastik berakhir sekitar pukul 24.00 WITA.

Sebelumnya, Ketua Panitia, Dipta, yang juga Direktur Visinesia Live, menggambarkan acara ini sebagai festival musik yang berbeda dengan genre musik pop melayu yang menjadi budaya populer di Indonesia. Sejumlah musisi besar dan legendaris dalam genre pop melayu tampil dalam satu panggung festival.

“Pentastik merupakan sesuatu yang segar dalam pertunjukan musik yang akan mengajak penonton untuk bergoyang dan bernyanyi sepanjang acara,” katanya.

Pentastik telah digelar di beberapa kota besar di Indonesia seperti Bandung, Makassar, Samarinda, Banjarbaru, dan kota-kota lainnya, dengan penutupan di Jakarta. (rs1/rls)

BACA JUGA :  Partisipasi Pemilih di Paser, Berau, dan Mahulu Sangat Rendah, Gara-gara Covid-19?
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img