SANGATTA – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) menggelar Rapat Koordinasi Penguatan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kecamatan di Ruang Tempudau Kantor Bupati Kutim, Selasa (7/12/2022). Acara yang dibuka oleh Asisten Pemkesra Seskab Kutim Poniso Suryo Renggono turut dihadiri Ketua TP PKK Kutim Siti Robiah, anggota PKK, perwakilan OPD, serta para camat.
Dalam laporannya, Sekretaris DPPKB Indra Arie Iranday mengatakan target pihaknya bersama-sama bagaimana menurunkan stunting di angka 14 persen di tahun 2024 sesuai dengan perintah Presiden RI Joko Widodo, dengan kondisi sekarang Kutim berada di angka 27,5 persen yang menempati posisi tertinggi di Kaltim.
“Kegiatan percepatan penurunan stunting telah dilakukan sejak tahun 2021, dan saat ini tim pendampingan sudah terdapat mulai tingkat desa yang terdiri dari kader di lapangan, anggota PKK, dan juga tenaga kesehatan seperti bidan. Hal yang patut disyukuri juga memalui penilaian BKKBN Kaltim, Kutim memiliki dua orang pendamping keluarga terbaik yang capaian pendampingan keluarganya menyentuh angka 1.000 orang,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten Pemkesra Seskab Kutim Poniso Suryo Renggono menegaskan penurunan stunting ini merupakan kerja gotong royong.
“Ini merupakan kerja besar, yang harus dilakukan bersama-sama. Harus ada rencana aksi yang baik dan berkelanjutan, agar kita mampu memenuhi target itu. Harapannya setelah ini seluruh stakeholder dapat turut bertanggung jawab, karena stunting juga merupakan salah satu indikator keberhasilan pemerintah terkait kesejahteraan rakyat,” tuturnya.
Pada kesempatan ini juga diserahkan SK TPPS kepada 18 kecamatan serta penghargaan pendampingan terbaik kepada Kecamatan Telen, Busang, Batu Ampar, Rantau Pulung, dan Sandaran. Setelah itu dilakukan penandatanganan komitmen bersama percepatan penurunan stunting.(Adv)