Beranda BONTANG Pendidikan, Kolaborasi dan Inovasi

Pendidikan, Kolaborasi dan Inovasi

0

Oleh : Muthi’ Masfu’ah, AMd, CN NLP

Sudah seharusnya, menurut pakar pendidikan kita Mirwan Fikri Muhkam, M.Pd, dunia pendidikan kita, menjadi tempat persemaian antara intelektualitas, sosialitas, dan spiritual.  Kelembutan etika dan keluhuran cita estetika adalah derajat capaian tertinggi yang diharapkan oleh para pengajar, baik guru dan dosen yang pekerjaannya itu dilatarbelakangi dorongan hatinya. Dengan kata lain profesi yang diembannya lahir dari vocation (panggilan jiwa) dan profesionalismenya lahir dari passion (cinta).

Sedang “Covid-19“ terlahir dengan ragam pemaknaan, mulai dari kajian ilmiah (science), ujian kemanusiaan yang diikuti dengan kebijakan social and physical distancing serta sosialisasi hashtag dirumah saja, serta pemaknaan agama yakni ujian ummat manusia untuk muhasabah diri agar lebih dekat kepada sang pencipta.

Di tengah wabah yang belum mereda tajam, memang banyak tindakan darurat yang diterapkan oleh pemerintahan di berbagai negara untuk memutus rantai penyebaran virus Corona, termasuk pemerintah Indonesia. Salah satu kebijakan darurat yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia adalah dengan mengeluarkan arahan untuk merubah sistem pembelajaran di semua instansi pendidikan. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilakukan secara daring dari rumah sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

KOLABORASI DAN INOVASI
Situasi pandemi seperti sekarang ini memang sangat diharapkan mampu membuka wawasan dan pengalaman baru bagi guru, murid, maupun orang tua.

Proses pembelajaran bisa dilakukan di mana saja, tidak harus berada di dalam kelas atau sekolah karena metode dan perangkat yang digunakan bisa diterapkan melalui online atau daring berkat kecanggihan teknologi informasi.

Guru, siswa, dan orang tua dimasa Pandemi ini, patutlah menyadari bahwa pendidikan itu bukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan di sekolah saja. Sehingga sangat diperlukan kolaborasi yang bijak antara guru, peserta didik, serta orang tua murid untuk menumbuhkan sistem pendidikan yang efektif dan bermanfaat.

Tanpa kolaborasi itu, pendidikan yang efektif tidak mungkin terjadi. Orangtua murid akan turut merasakan peran guru dalam membimbing anak didiknya, dan hal tersebut dapat menimbulkan empati kepada profesi guru yang selama ini mungkin belum tersampaikan dengan baik. Rasa empati, timbulnya solidaritas di tengah masyarakat kita pada saat pandemi COVID-19 ini merupakan suatu pembelajaran yang baik kita kembangkan.

Bukan hanya di masa krisis ini, tetapi juga di saat krisis ini telah berlalu. Situasi ini hendaknya justru dimaksimalkan untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan mempelajari hal-hal yang baru, termasuk dalam menggunakan perangkat hasil teknologi, dengan memperbanyak eksperimen dan inovasi.

Selain itu, kondisi sulit seperti ini juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antar-anggota keluarga, serta menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama, meskipun tidak harus keluar dari rumah, dengan memanfaatkan segala fasilitas yang ada.

Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan hati nurani dan belajar dari COVID-19. Semoga kita semua diberikan kesehatan, kekuatan, dan semangat agar bisa melalui masa sulit ini. (**)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version