Beranda BALIKPAPAN Pendapatan Pantai Manggar Anjlok, Hanya Rp 16 Juta Sepekan, Merosot 82,2 Persen

Pendapatan Pantai Manggar Anjlok, Hanya Rp 16 Juta Sepekan, Merosot 82,2 Persen

0

BALIKPAPAN – Pendapatan Balikpapan dari Pantai Manggar Segarasari anjlok tahun ini. Pandemi Covid-19 disebut menjadi penyebab. Di sisi lain, pengunjung Pelabuhan Semayang sempat membeludak. Peringatan bahaya penularan virus corona pun disampaikan Pemkot Balikpapan.

Soal minimnya pendapatan Pantai Manggar Segarasari disampaikan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan, Doortje Marpaung. Disebutkan bahwa pengunjung pantai andalan warga Kota Beriman itu hanya 7.559 orang pada Januari 2021. Pada Februari lebih sedikit lagi yaitu 2.935 orang.

Peningkatan pengunjung mulai terjadi bulan berikutnya. Di mana pada Maret pengunjung mencapai 19.813 orang dan April 19.401 orang. Jumlah tersebut belum termasuk pengunjung pada Mei ini karena belum direkap. Untuk diketahui, pada bulan ini Pemkot Balikpapan sempat menutup Pantai Manggar selama empat hari saat Lebaran.

Meski sempat terjadi peningkatan pengunjung pada Maret dan April, Doortje menyampaikan, jumlah tersebut sebenarnya masih sangat sedikit jika dibandingkan sebelum adanya pandemi. Dengan begitu, pendapatan asli daerah (PAD) Balikpapan dari sektor pariwisata ikut turun drastis.

“Pendapatan dari Pantai Manggar rata-rata hanya Rp 16 juta dalam sepekan. Padahal, sebelum pandemi, pendapatannya bisa mencapai Rp 90 juta sepekan,” kata perempuan berkacamata itu kepada awak media, Sabtu, 22 Mei 2021.

Jika dikalkulasi, penurunan dari Rp 90 juta ke rata-rata Rp 16 juta sepekan, kemerosotan berarti mencapai 82,2 persen. Meski demikian, dia tak mempermasalahkan soal minimnya kontribusi pariwisata dalam menambah kas Balikpapan. Sebab, menyadari saat ini tengah terjadi krisis kesehatan, Pemkot Balikpapan memang sengaja tidak menjadikan sektor pariwisata sebagai prioritas menambah penghasilan.

“Yang terpenting sekarang ini bisa mengurangi penularan Covid-19. Dan, kami segera bisa melakukan recovery pariwisata,” ucap Doortje.

Sementara itu, situasi di Pelabuhan Semayang padat merayap pada Kamis petang, 21 Mei 2021. Kondisi ini terjadi setelah Kapal Motor Lambelu dari Parepare, Sulawesi Selatan, bersandar di dermaga tersebut. Ratusan penumpangnya pun berjubel di sana.

General Manager PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) cabang Balikpapan, Iwan Sjarifuddin menyebut, pekan ini memang diprediksi menjadi puncak arus balik mudik Lebaran. Pasalnya, pekan lalu pemerintah melarang masyarakat untuk bepergian ke luar daerah. “Saat ini sudah mulai terlihat, penumpang dan kendaraan sudah cukup padat,” kata Iwan.

Untuk mencegah masuknya Covid-19 dari para penumpang tersebut, Pemkot Balikpapan menggelar uji usap secara acak menggunakan rapid antigen di Pelabuhan Semayang. Pemkot pun telah menyiapkan strategi berlapis untuk mengantisipasi virus corona dari para penumpang itu.

“Kalau mereka lolos dari pemeriksaan ini, mereka pasti akan diperiksa oleh Satgas Covid-19 di tingkat RT. Karena saat ini masih PPKM mikro,” terang Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi.

Dia pun meminta kepada seluruh masyarakat, khususnya para ketua RT, untuk mewaspadai Covid-19 yang dibawa orang-orang dari luar daerah. Jika ada menemukan penderita gangguan kesehatan, diimbau segera laporkan kepada pihak berwajib. Karena dengan begitu penularan Covid-19 bisa lekas ditanggulangi. “Kami sudah minta Satgas di tingkat RT untuk betul-betul memonitor warga yang baru tinggal di lingkungannya,” tutup Wali Kota Balikpapan. (kk)

 

 

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version