spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pencegahan DBD, Dokter Spesialis Anak RSUD Bontang Berikan Saran Pengobatan

BONTANG – Untuk memenuhi kebutuhan pasien, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang memberikan pelayanan prima bagi pasien Demam Berdarah Dengue (DBD).

Ini dilakukan dalam pelayanan mewujudkan layanan di RSUD dalam upaya menekan kasus  DBD beberapa waktu terakhir di Kota Bontang.

Dokter spesialis Anak, RSUD Taman Husada Bontang, dr Arlita Eka Putri Vivin Puspitasari, Sp.A, menjelaskan DBD merupakan penyakit yang tidak bisa diremehkan. Ini menjadi kondisi gawat apabila telah mengalami penyakit dan dapat menyebabkan kondisi kritis.

“DBD itu nyata adanya, bukan penyakit remeh. Jadi kalau sudah mengalami kondisi gawat, dapat menyebabkan kondisi kritis bahkan meninggal dunia,” kata dr Arlita Eka Putri Vivin Puspitasari, Sp.A, beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, ia mengatakan penularan infeksi virus melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini butuh penanggulangan intensif karena demam tinggi yang terjadi kepada pasien. Sehingga, pelayanan unggul bagi pasien yang mengalami DBD untuk menjalani rawat inap.

Ia mengatakan perawatan ini penting dilakukan untuk memonitoring kondisi klinis, evaluasi laboratorium, dan pemberian cairan secara intensif.

“Perbandingannya, 100 anak yang menderita DBD, akan didapati dua anak atau lebih yang mengalami DBD berat atau kondisi kritis. Untuk itulah penderita DBD perlu dilakukan rawat inap. Tenaga Kesehatan (Nakes) akan merawat pasien secara intensif,” sebutnya.

Dr Arlita menjelaskan DBD mempunyai ciri-ciri yang dialami pasien seperti pasien akan mengalami demam tinggi secara terus menerus selama 3 hingga 7 hari.

“Meski sudah diberi obat turun panas tapi tidak kunjung menurun. Atau turun sedikit kemudian naik lagi,” terangnya.

Selanjutnya  pusing, nyeri di belakang mata seperti cenut-cenut. Hingga nyeri tulang dan nyeri sendi dan sakit perut, mual dan muntah.

Ia mengatakan, apabila anggota keluarga di rumah, semisal anak mengalami kondisi tersebut. Maka disarankan segera melakukan pemeriksaan.

“Gejala utamanya demam, tapi bisa disertai gejala lain seperti batuk, pilek, kejang dan mencret. Jika anak mengalami kondisi seperti itu, sebaiknya lakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah DBD atau tidak,” pungkasnya. (adv/yah)

Penulis: Yahya Yabo
Editor: Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti