SAMARINDA – Tim SAR gabungan yang telah berupaya selama 7 hari untuk menemukan korban yang tenggelam di Sungai Mahakam terpaksa menghentikan operasi pencarian Jumat (28/6/2024) sore ini.
Diketahui, hingga saat ini, korban masih belum juga dapat ditemukan. Operasi SAR melibatkan berbagai pihak, termasuk Basarnas, instansi pemerintah, relawan, dan keluarga korban.
Koordinator Basarnas Kota Samarinda Riqi Effendi mengatakan, proses pencarian dilakukan dengan berbagai metode. “Seperti penyisiran permukaan air, penyelaman, pemantauan udara menggunakan drone, dan pembuatan ombak untuk mengangkat korban ke permukaan,” ucap Riqi
Upaya pencarian terhambat oleh beberapa kendala, termasuk tumpukan sampah di sungai dan cuaca yang tidak mendukung. Â Riqi menekankan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak yang berada di sekitar Sungai Mahakam.
“Kami imbau orang tua untuk lebih berhati-hati dan melakukan kontrol terhadap anak-anak mereka. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali,” tegas Effendi.
Tim SAR juga harus berhati-hati untuk memastikan keselamatan mereka sendiri. Meskipun operasi SAR telah dihentikan, tim Basarnas tetap akan melakukan pemantauan di area tersebut dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencari informasi tentang keberadaan korban.
Ia menambahkan bahwa kejadian tenggelam di Sungai Mahakam sudah sering terjadi. Oleh karena itu, ia mengingatkan kepada seluruh warga Samarinda yang ingin melakukan aktivitas di sungai untuk selalu memperhatikan keselamatan.
Selain itu, aparat terkait diimbau untuk meningkatkan patroli dan pengawasan di area Sungai Mahakam. Hal ini untuk mencegah terjadinya aktivitas yang membahayakan keselamatan.
Selanjutnya, Basarnas juga mendorong pihak terkait untuk memasang spanduk peringatan di area sungai yang rawan kecelakaan. Spanduk ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati.
Penulis : Dimas
Editor : Nicha R
