TARAKAN – Operasi gabungan yang melibatkan Lantamal XIII, Bea Cukai Tarakan, dan BNNP Kaltara berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 15,3 kilogram sabu-sabu melalui perairan Tarakan. Kasus ini terungkap berkat informasi intelijen yang dikumpulkan oleh BNN Tarakan, Bea Cukai Tarakan, dan tim Intel Lantamal XIII.
Kasus ini bermula ketika informasi mengenai kegiatan ship-to-ship pengiriman narkoba jenis sabu dari Tawau, Malaysia, ke sekitar perairan Tarakan mencuat. Lokasi tepatnya berada di Selatan Tarakan, di Utara Pulau Keciak, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kaltara. Dalam respons terhadap informasi ini, Lantamal XIII, Bea Cukai, dan BNN Tarakan melakukan koordinasi untuk melaksanakan operasi penangkapan.
Pada Kamis (21/9/2023), sekitar pukul 07.00 Wita, tim gabungan berhasil mendeteksi kegiatan transfer sabu dari SB Banua Guci ke Kapal Tomaissi 257. Tanpa mengendur, tim gabungan segera melancarkan penyergapan dan berhasil mengamankan 15 paket sabu-sabu yang terselundupkan.
Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) XIII, Laksamana Pertama TNI Deni Herman, menjelaskan bahwa operasi ini adalah hasil kerja sama yang efektif antara berbagai pihak terkait. “Penyelundupan narkoba jenis sabu dengan kemasan teh Cina ini merupakan upaya yang berhasil digagalkan, dan saat ini, identitas pelaku serta penyelidikan lebih lanjut sedang dalam proses,” bebernya dalam pers rilis, Senin (25/9).
Deni mengungkapkan bahwa ada dua sarana yang digunakan pelaku dalam mengedarkan sabu ini, yaitu speedboat SB Banua Tangah yang diawaki oleh 3 orang, dan Kapal Tomaissi 257 yang diawaki oleh 4 orang.
“Informasinya, speedboat membawa barang bukti, sedangkan Kapal Tomaissi ini digunakan untuk menjemput. Jadi, nantinya akan ada pertemuan di perairan atau ship to ship,” katanya.
Dari pengungkapan kasus ini, Deni menjelaskan bahwa sabu seberat 15,3 kilogram ditemukan tersembunyi dalam bungkusan teh Cina. Dia juga menyebutkan bahwa ada 7 orang yang berhasil diamankan, yaitu MG, P, S, SH, MJ, SP, dan ZM. “Salah satunya adalah warga Malaysia. Saat ini, status ke-7 pelaku ini masih dalam tahap penyelidikan,” tambahnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa sabu ini berasal dari Tawau dan rencananya akan dibawa menuju Sulawesi Barat. “Saat ini, BNNP Kaltara sedang melakukan pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut. Identitas kurir dan pihak lainnya perlu diungkap lebih lanjut,” pungkasnya. (apc)