SAMARINDA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dalam kurun waktu 4 tahun ini telah menggelontorkan ratusan miliar melalui Dinas Pendidikan Provinsi untuk memberikan beasiswa kepada siswa-mahasiwa di Kaltim.
Dikucurkan melalui program Beasiswa Kaltim Tuntas sejak 2019 hingga 2022, lebih dari 99 ribu lebih penerima. Dibagi dalam tiga kategori yakni stimulan siswa, stimulan mahasiswa dan tuntas mahasiswa.
Tentu saja ini sudah melebihi dari target untuk jumlah penerima di 2023, karena sesuai Rencana Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim, target jumlah penerima beasiswa sampai 2023 totalnya 96.700. Sementara di tahun 2022 ini, jumlah penerima beasiswa sudah diangka 99 ribu lebih.
Untuk tahun 2022 ini saja, Beasiswa Kaltim yang digelontorkan lebih dari Rp 300 miliar melalui APBD Kaltim murni Rp 155.560 miliar ditambah APBD Kaltim perubahan Rp 148.375 miliar. Dengan jumlah penerima beasiswa lebih dari 30 ribu orang.
Kepala Badan Pengelola Beasiswa Kaltim Tuntas, Imam Hidayat menyebut sama seperti tahun sebelumnya, kategori penerima Beasiswa Kaltim ada tiga yakni stimulant siswa, stimulan mahasiswa, dan tuntas mahasiswa.
Untuk tahun 2022, dari APBD murni tahap 1 sudah diumumkan dengan total penerima beasiswa 18.718 orang dengan jumlah dana yang digelontorkan Rp 155.560 miliar lebih. Sementara untuk tahap dua, telah diumumkan Kamis (27/10) dengan nilai Rp 148 miliar.
“Nama-nama penerima beasiswa untuk tahap kedua tahun ini, sudah bisa di cek di web Beasiswa Kaltim Tuntas. Setelah diumumkan ini , akan menunggu proses administrasi untuk pencairan. Yang jelas semua beasiswa sudah cair sebelum akhir tahun atau di awal Desember. Dengan tahap satu dan tahap dua ini, berarti total penerima beasiswa untuk tahun 2022 adalah 29.374 penerima,” jelasnya.
Dijelaskannya, anggaran yang dialokasikan rata-rata pertahun sejak 2019 antara Rp 150 miliar hingga Rp 160 miliar. Tapi tahun 2022 ini berbeda, Gubernur Kaltim Isran Noor menginstruksikan untuk menambah dua kali lipat, sehingga tahun ini lebih dari Rp 300 milyar dialokasikan untuk beasiswa.
Mengapa ditambah? Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi bersama tim setiap tahun mengevaluasi apa yang sudah dihasilkan untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kaltim dengan adanya beasiswa.
Terbukti, tahun ini mahasiswa penerima beasiswa yang indeks prestasi (IP) nya 4 ada 156 orang. Semakin bertambah dari tahun-tahun sebelumnya . Tentu ini yang memacu semangat mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa, belajar sungguh-sungguh agar bisa kembali mendapatkan beasiswa Kaltim.
Tahun ini juga yang berubah adalah polanya. Jika tahun-tahun sebelumnya, penerima beasiswa yang lolos seleksi akan menerima sesuai dengan kebutuhan. Tahun ini besarannya ada batas minimal dan batas maksimal. Minimal Rp 4 juta dan maksimal Rp 10 juta.
Jadi misalnya, pembayaran SPP per semester di salah satu perguruan tinggi di bawah Rp 4 juta, maka tetap menerimanya Rp 4 juta. Begitu juga dengan batas maksimal, jika pembayaran SPP perguruan tinggi atau sekolahnya lebih dari Rp 10 juta, maka selisihnya ditanggung sendiri oleh penerima beasiswa. Ini maksudnya biar lebih bisa merata untuk penerimanya.
Soal rincian jumlah penerima Beasiswa Kaltim Tuntas sejak 2019, Imam Hidayat menyebutkan, tahun 2019 jumlahnya sebanyak 13.432 penerima, tahun 2020 sebanyak 30.432 penerima, sedangkan di tahun 2021 Pemprov Kaltim memberikan beasiswa kepada 18.531 penerima, dan di tahun ini (2022) sebanyak 29.374 penerima.
Mengapa di 2019 jumlah penerima hanya 13.432 ? Menurut Imam, karena anggaran di Dinas Pendidikan banyak terpakai untuk melanjutkan program dari Gubernur sebelumnya untuk pembiayaan mahasiswa kerjasama Kaltim ke Australia dan Rusia. Gubernur Isran Noor tidak menghentikan kerjasamanya, tapi justru dilunasi dan programnya tetap lanjut hingga mahasiswanya lulus.
“Hingga sekarang tahun terakhir kelulusan masih ada sekitar 47 siswa. Itu sudah dilunasi di 2019. Sisanya anggaran yang ada dipakai untuk besasiswa dalam negeri, makanya angkanya hanya 13 ribu. Tahun 2020 sudah normal kembali angka penerima diangka 30.432 penerima,” jelasnya.
Pada tahun 2021 kembali turun jumlahnya diangka 18.531 penerima. Itu karena harga satuan penerima dinaikan. Misalnya tahun sebelumnya, pemberian beasiswa disesuaikan dengan SPP yang dibayarkan di perguruan tinggi, misalnya SPP nya Rp 2,5 juta per semester, diberikan senilai itu jumlahnya. Sedangkan mulai tahun 2021 ada batas minimal yakni Rp 4 juta dan ada batas maksimal 15 juta. Tahun 2022 batas maksimalnya menjadi Rp 10 juta.
“Ini setelah dirumuskan oleh tim dari pengalaman tahun sebelumnya. Hingga 2022 tahap 2 yang diumumkan ini, maka total penerima beasiswa lebih dari 99 ribu orang. Tahapannya juga sangat transparan, siapapun bisa mengakses melalui web Beasiswa Kaltim Tuntas,” pungkasnya.
DIGADANG RP 400 MILIAR DI TAHUN 2023
Kepala Disdikbud Provinsi Kaltim, M Kurniawan menyebutkan, tahun 2023 untuk anggaran Beasiswa Kaltim Tuntas angkanya bisa mencapai Rp 400 miliar. Karena di anggaran APBD Kaltim murni yang sedang dibahas saat ini digadang-gadang mencapai Rp 240 milyar. Ditambah nanti di anggaran APBD Kaltim Perubahan.
“Sesuai instruksi dari Bapak Gubernur, target tahun 2023 beasiswa harus mencapai Rp 400 milyar, semoga nanti penyesuaian tambahan dana masuk,” jelas Kuriawan.
Dikatakannya, kedua pemimpiin Kaltim memang begitu konsentrasi pada peningkatan SDM di Kaltim, bahkan tahun ini tak hanya siswa-mahasiswa, tapi hingga ke tenaga pendidikpun diberikan beasiswa. Bahkan perhatiannya pun hingga ke akreditasi perguruan tinggi di Kaltim. Melalui beasiswa untuk tenaga pendidik, agar bisa memenuhi standar untuk meningkatkan akreditasinya. (ozi/adv/diskominfokaltim)