SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggelar rapat koordinasi terkait pengendalian inflasi di Kota Tepian pada Selasa (4/4/2023).
Dari data yang dimiliki Pemkot Samarinda, tercatat angka inflasi Samarinda pada Maret 2023 sebesar 0,52 persen. Persentase itu melebihi angka inflasi pada bulan Februari lalu, yaitu 0,04 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Samarinda, Rosmawati, mengatakan bahwa inflasi pada Maret 2023 disebabkan oleh kenaikan harga beras, cabai rawit, transportasi udara, dan telur ayam ras.
“Sedangkan, penyumbang inflasi untuk sandang, di antaranya adalah tembakau serta pakaian dan alas kaki,” ungkapnya.
Menjelang Hari Raya Idulfitri, Rosmawati juga meminta Pemkot Samarinda untuk mengantisipasi lonjakan harga pada bahan pokok penting (Bapokting).
“Di tahun sebelumnya, jelang Lebaran yang akan naik adalah tarif angkutan udara, karena maskapai akan memberlakukan tarif batas atas,” ungkap Rosmawati.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso, mengungkapkan bahwa Pemkot Samarinda akan menjaga ketersediaan stok pangan di Samarinda.
Ia juga memastikan bahwa Bapokting di Kota Tepian akan aman hingga bulan Mei mendatang. Selain itu, pemkot juga sedang mengadakan operasi beras gratis melalui Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang tengah berjalan di 10 kecamatan.
“Walaupun kita juga patut bersyukur sebenarnya dari sisi harga kebutuhan yang ada sekarang tidak ada lonjakan yang terlalu signifikan, tetapi yang menjadi catatan penting pemerintah tetap harus memantau perkembangannya,” papar Rusmadi.
Pemkot melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Samarinda juga akan rutin menggelar inspeksi ke tiap pasar yang tersebar di Samarinda per setiap satu minggu untuk mengontrol perkembangan harga yang dapat memicu inflasi.
“Termasuk Camat dan Lurah untuk meniru aksi ‘Babinsa Masuk Dapur’ yang dilakukan prajurit TNI dalam membantu warga kurang mampu selama bulan Ramadan,” pungkasnya. (vic)