SAMARINDA – Jika biasanya selama Bulan Suci Ramadan selalu terdapat gerai zakat yang mewarnai trotoar jalan, maka tahun 2023 ini Pemkot Samarinda melarang kegiatan tersebut.
Larangan itu disampaikan oleh Asisten I Pemkot Samarinda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat, Ridwan Tassa, Jumat (10/3/2023). “Sudah keluar SE (Surat Edaran, Red.) hari ini. Sesuai dengan semangat untuk menata kota yang lebih baik mengambil kebijakan itu,” ucap Ridwan.
SE itu juga diketahui telah ditandatangani Wali Kota Samarinda Andi Harun dan akan segera disebarkan pada seluruh lembaga maupun badan zakat di Samarinda.
Alasan pelarangan itu tidak lain lantaran dianggap mengganggu keindahan dan tata kota. Sehingga, Pemkot Samarinda memberikan solusi agar penerimaan zakat dilakukan di sekretariat masing-masing. “Mereka boleh memasang baliho maupun spanduk yang berisikan informasi terkait tempat penerimaannya,” jelasnya.
Keputusan ini nantinya segera disosialisasikan pada camat, lurah dan RT agar tidak terjadi kesalah pahaman atau salah persepsi dari masyarakat yang biasanya menyalurkan zakat di gerai zakat atas trotoar.
Namun pemasangan baliho maupun spanduk yang akan dipasang harus di tempat yang memang disediakan dan diperbolehkan, tidak sembarangan.
Pemkot juga meminta tidak hanya informasi fisik, namun pemberitahuan secara online bisa dimanfaatkan, seperti Instagram, Facebook dan Whatshap. “Mudah-mudahan surat dari Pak Wali ini bisa segera beredar sehingga tidak ada lagi gerai yang berdiri di atas trotoar,” ungkapnya.
Meski tidak diperbolehkan menggelar gerai zakat di atas trotoar, Ridwan mengatakan gerai zakat yang dibuka di masjid atau di mal tetap diperbolehkan. “Karena Pemkot Samarinda tidak menangani yang memiliki otorita, misalnya seperti yang punya kerjasama dengan masjid atau mal,” pungkasnya. (vic)
