PPU – Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun kembali menerima audiensi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Jumat (10/11/23). Kali ini berkaitan dengan assessment dan identifikasi penyusunan model rekayasa sosial calon lokasi Kampung Nelayan Modern.
Diketahui, terdapat 3 daerah yang dilakukan assesmen dan identifikasi di PPU yang dilakukan oleh Tim KKP sejak Senin 6 November lalu. Yaitu Kelurahan Sesumpu, Kelurahan Waru dan Kelurahan Tanjung Tengah.
“Saya sudah mengikuti day to day terkait apa yang telah dilakukan oleh teman-teman dari KKP. Mereka sudah melihat situasi seperti apa, dan bagaimana Kita akan menata ini,” ujarnya.
Kegiatan assesmen dan identifikasi ini bertujuan untuk penilaian kesesuaian calon Kampung Nelayan Maju (Kalaju) 2024. Dalam hal ini, ada berbagai poin yang dikaji sebagai langkah dalam memajukan sektor perikakan, untuk pemenuhan kebutuhan pangan.
Mulai dari penggalian informasi jumlah nelayan, kepala keluarga dan jumlah penduduk, penilaian potensi sumber daya perikanan dan ketergantungan masyarakat terhadap sumber daya perikanan. Lalu informasi umum usaha perikanan, penilaian sarana dan prasarana yang belum berkembang, karakteristik sosial ekonomi dan penilaian keberterimaan masyarakat.
Kemudian ketersediaan lahan untuk dikembangkan yang nantinya akan menghasilkan rekomendasi lokasi kampung nelayan modern 2024. “Saya tidak bisa bayangkan bagaimana nanti tahun 2024 ada sebanyak 18.000 ASN yang masuk ke IKN. Darimana mereka makan akan makan ikan. Pemasoknya kan dari PPU, berapa ton yang harus disiapkan. Makanya Kita harus punya cold storagenya seperti apa, BBM nya bagaimana, dan sebagainya,”ungkapnya.
Lebih lanjut, Makmur berkomitmen untuk memajukan kemandirian daerah dalam menjadi penyangga pangan Ibu Kota Nusantara (IKN). Maka dari itu, hasil dari assessment ini dipastikan akan segera ditindaklanjuti.
“Apa yang harus disampaikan, akan Saya siapkan. Sepanjang itu sesuai dengan regulasi yang ada, Saya siap 100 persen,” pungkasnya. (ADV/SBK)