spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkab Masih Cari Skema, Soal Penampakan Buaya di Labuan Cermin

TANJUNG REDEB – Kemunculan buaya di objek wisata Labuan Cermin Kecamatan Bidukbiduk masih saja meresahkan. Sayangnya, Pemkab Berau hingga saat ini masih belum menemukan solusi yang tepat. Sepertinya Labuan Cermin akan benar-benar dijadikan objek wisata konservasi sejak kemunculan buaya di sana.

Bupati Berau Sri Juniarsih menyampaikan, pihaknya masih mendiskusikan soal kemunculan buaya di sana. Muncul opsi untuk dilakukan penangkaran, maupun pemindahan buaya ke tempat yang jauh dari aktivitas masyarakat. Yang mana akan dibahas lebih lanjut dengan pemerintah kecamatan.

“Sebenarnya siap saja memindahkan buaya itu. Yang jelas, Pemkab Berau tidak akan tinggal diam. Dan akan mencari solusi maupun skema yang tepat, agar Labuan Cermin dapat kembali dibuka dengan aman,” terangnya, Kamis (24/8/2023).

Dia juga menegaskan, agar siapapun yang datang ke Labuan Cermin itu untuk tidak berenang atau menceburkan diri ke dalam air. Sebab kata dia, riak air dapat mengundang buaya mendekat, dan itu bisa membahayakan keselamatan pengunjung.

“Jangan ada yang berenang di sana. Karena masih berbahaya,” jelasnya.

BACA JUGA :  Angka Stunting di Berau Masih Tinggi, Ini Pesan Bupati Berau untuk 48 Mahasiswa Politeknik Kesehatan 

Namun, Sri juga belum bisa memastikan soal pemindahan buaya yang ada di sana. Sebab, sebelumnya juga sudah ada wacana tersebut. Tapi, tidak sedikit warga yang menentangnya. Lantaran kepercayaan atau mitos masyarakat Bidukbiduk.

“Karena masih ada masyarakat yang masih percaya (mitos) bahwa, buaya adalah keluarga dan segalam macamnya. Jadi, kita lihat nanti bagaimana hasil koordinasi di lapangan. Nanti akan disosialisasikan ke masyarakat,” jelasnya.

Ke depan pihaknya tentu akan melakukan koordinasi dengan BKSDA Kaltim, guna menemukan solusi dan skema terbaik untuk objek wisata unggulan Labuan Cermin.

Menurutnya, jika objek wisata itu ingin dibuka, haruslah dalam pengawasan ketat. Dan menjadikan objek wisata itu sebagai wisata konservasi, dengan menikmati pemandangan alam di sana.

“Tidak masalah untuk tetap dibuka, tapi jangan ada pengunjung yang berenang lagi,” tegasnya. (mnz/dez)

Pewarta: Amnil Izza

Editor: Dezwan

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img