LONG BAGUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu (Mahulu) berkomitmen menjalankan pembangunan hijau berkelanjutan dan mengurangi emisi gas karbon. Salah satunya mendukung dan berkolaborasi bersama Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) lewat Tata Kelola Lingkungan Hidup Berkelanjutan antar Wilayah (USAID SEGAR). Mahulu yang berada di jantung Kalimantan atau heart of borneo menjadi salah satu lokasi pelaksanaan program ini.
Program yang diprakarsai USAID dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) ini dilaksanakan selama 5 tahun. Dimulai sejak 2021. Di Kaltim, Mahulu salah satu kabupaten yang mendapat program USAID SEGAR ini. Pertimbangannya, karena Mahulu wilayah perbatasan negara, dan memiliki kawasan hutan hujan tropis yang cukup luas.
Untuk diketahui, USAID SEGAR akan memajukan tujuan pembangunan Indonesia, termasuk di daerah dalam menyeimbangkan konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan lahan berkelanjutan dengan pembangunan ekonomi dan mata pencaharian yang inklusif.
Program ini memiliki dua target dan sasaran. Pertama, pada akhir tahun kelima, Indonesia dapat meningkatkan tujuan pembangunan secara seimbang dengan mengutamakan konservasi keanekaragaman hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan yang mencakup pengembangan ekonomi dan sumber mata pencaharian yang inklusif.
Kedua, pada tingkat yurisdiksi sub-nasional (provinsi dan kabupaten) yang memiliki kawasan dengan nilai konservasi dan stok karbon tinggi, memiliki perbaikan pengelolaan sumber daya alam yang terukur dengan konservasi keanekaragaman hayati. Serta mengurangi emisi akibat gas rumah kaca dari penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan serta mempromosikan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
“Melalui program USAID SEGAR ini, kita optimis pembangunan di Mahulu akan berjalan dengan baik, dan lingkungan tetap terjaga,” ujar Wakil Bupati Mahulu Yohanes Avun beberapa waktu lalu ketika membuka workshop program USAID SEGAR di Mahulu.
Dalam pertemuan tersebut, Wabup turut membeberkan kondisi makro berikut persoalan yang dihadapi Kabupaten Mahulu. Di antaranya ; masih tingginya angka kemiskinan, minimnya infrastruktur, terbatasnya akses, serta penyebaran penduduk yang masih sedikit.
Pria yang sempat menjabat Sekretaris Kabupaten Mahulu ini berharap program USAID SEGAR bisa membantu mengatasi sejumlah persoalan tersebut. Terutama peningkatan sumber daya manusia dan menjaga kelestarian hutan hujan tropis lewat bantuan USAID SEGAR. Mengingat
Wabup menyampaikan dukungan itu penting untuk keselarasan program pembangunan. Sebab, selama ini Pemkab Mahulu terus berkomitmen melakukan pembangunan hijau yang diaplikasikan secara harmonis lewat tiga pilar pembangunan. Yaitu ; ekonomi, sosial dan lingkungan. “Dengan harapan dapat berkontribusi dalam mengusung Kaltim Green yang telah dideklarasikan tahun 2010 lalu,” ucap Wabup.
Di Mahulu, komitmen itu bukan sekadar di atas kertas. Sebagai bentuk keseriusan pembangunan hijau berkelanjutan, Pemkab Mahulu juga telah mendukung berbagai inisiatif yang sedang dikembangkan para pihak. Termasuk penurunan emisi karbon melalui skema Forest Carbon Partnership Facility (FCPF).
Kemudian, percepatan target Perhutanan Sosial di Kaltim. Dalam catatan Wabup, saat ini di Mahakam Ulu terdapat 11 izin perhutanan sosial terdiri dari 10 Hutan Desa, 1 Kemitraan Kehutanan yang bekerja sama dengan pemegang izin IUPHHK PT. Ratah Timber untuk percepatan target perhutanan sosial di Kaltim.
“Berikutnya, ada inisiatif target kampung iklim di Kabupaten Mahakam Ulu, dan Kelompok Masyarakat Peduli Api. Di mana saat ini sudah terbentuk 37 Kelompok MPA yang tersebar di 50 Kampung,” imbuh dia.
Selain itu, komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan hijau di tingkat tapak diwujudkan bersama masyarakat adat di Mahakam Ulu. Ini dibuktikan lewat kebijakan daerah, melalu Perda Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pengakuan, Perlindungan, Pemberdayaan, Masyarakat Hukum Adat dan Lembaga Adat.
Menurut Avun, sejumlah Inisiatif itu sangat kuat relevansinya dalam kerangka Program USAID SEGAR yang akan dilaksanakan. Sehingga program ini diharapkan dapat semakin menguatkan inisiatif yang sedang dikembangkan tersebut.
“Saya berharap seluruh perangkat daerah betul-betul memanfaatkan program USAID SEGAR ini agar target-target pembangunan tercapai,” tutupnya. (adv)