SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) menyalurkan bantuan mesin ketinting ke nelayan Kutim. Sebanyak 169 mesin ketinting diserahkan ke 15 kelompok nelayan. Penyerahan pun dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang di Halaman Kantor DKP, Selasa (15/11/2022).
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang meminta kepada para kelompok nelayan yang menerima agar menggunakan mesin tersebut sebaik-baiknya dan jangan sampai berpindah tangan. “Jangan disekolahkan dan gunakan untuk meningkatkan taraf ekonomi keluarga dan kelompok nelayan. Nantinya saya minta camat untuk mengawasi,” sebut Kasmidi di hadapan nelayan penerima bantuan.
Ia menambahkan pemberian bantuan dari pemerintah agar masyarakat bisa meningkatkan taraf ekonomi di saat inflasi meningkat akibat kenaikan harga BBM.“Kita berharap dengan bantuan mesin ini, hasil tangkapan para nelayan kita meningkat,” harapnya.
Orang nomor dua Kutim itu menjelaskan masalah pembagian mesin ketinting itu sesuai dengan proposal yang masuk dan sudah diverifikasi dan divalidasi secara teknis. “Kelompok yang mendapatkan mesin tempel dan ketinting, persyaratan utamanya harus ada perahu,” sebutnya.
Dijelaskan, anggaran untuk pengadaan mesin ini diambil dari dana refocusing dana transfer pusat ke Kutim senilai Rp 32 miliar yang dibagi-bagi ke dinas-dinas, salah satunya ke DKP.
Sementara di dinas lain, seperti Disperindag, itu diberikan dalam bentuk sembako murah, melalui pasar murah, dan Dinas Perhubungan dalam bentuk bantuan bagi pengangkutan sembako.
“Jadi bantuan ini dibenarkan, ada regulasinya. Kepada DKP, saya minta tegas dengan bantuan yang diberikan kepada kelompok nelayan. Jika ada yang kedapatan menjual bantuan tersebut, dilaporkan saja ke pihak berwajib,” tegasnya.
Diakui, penerima bantuan kali ini merupakan kelompok nelayan yang belum pernah menerima bantuan. Bahkan, sebenarnya, masih kurang, karena masih ada kelompok yang belum menerima.
Karena itu, Kasmidi meminta agar DKP membuat program bantuan serupa untuk tahun akan datang. Selain itu, ia pun berpesan agar DKP Kutim melakukan pembinaan dan pengawasan. Menurutnya jangan sampai setelah bantuan diserahkan, tidak ada pembinaan dan pengawasan. Apabila ini terjadi maka target tidak akan tercapai.
“Kita berharap nelayan setelah diberikan bantuan tetap ada pembinaan dan pengawasan dari DKP ini. Jangan dilepas tanpa ada pembinaan dan pengawasan,” tandasnya. (ref/ADV)