spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkab Kukar kembali Buka Program 1 Desa 1 Hafidz Quran

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), kembali membuka program 1 Desa 1 Hafidz, dengan menyasar pemuda asal Kutai Kartanegara (Kukar). Pendaftaran sendiri dibuka sejak 30 Oktober-1 Desember 2023. Hal ini dipastikan dan dijelaskan oleh Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kukar, Dendy Irwan Fahriza.

“Jadi program 1 Desa 1 Hafidz tahun 2021 sampai 2022 itu masih difasilitasi Yayasan Al Anshar, untuk tahun 2023 ini difasilitasi LPTQ (Kukar),” ujar Dendy, Selasa (31/10/2023).

Dikatakan Dendy, ini menjadi tahun keempat, Pemkab Kukar melaksanakan program ini. Dimana tiap tahunnya ada sebanyak 50 anak yang akan diterima dan dilakukan pemusatan dan pelatihan secara intensif. Untuk generasi keempat ini, akan dilaksanakan mulai 1 Januari 2024. Dan menghafal Alquran minimal 10 juz.

“Nantinya lulusan tersebut kalau ada yang berminat dan berpretasi bisa lanjut ke Perguruan Tinggi Ilmu Quran (untuk wanita dan pria) dan di Institut Ilmu Quran (wanita) di Jakarta,” lanjutnya.

Sementara yang tidak berminat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, Pemkab Kukar akan memfasilitasi lulusan untuk mengikuti seleksi Baitul Quran Idaman (BQI). Yakni membuka rumah Quran, nantinya akan mendapat kompensasi gaji sebesar Rp 1 juta tiap bulan.

BACA JUGA :  Warga Pilih Alat Gotong Royong Dibanding Motor, Wabup Kukar Realisasi Program Rp 50 Juta Per RT

Selanjutnya, dari 3 generasi yang sudah dijalankan oleh Pemkab Kukar, ada sekitar 20 orang yang menjadi lulusan program 1 Desa 1 Hafidz. Dimana tersebar di 18 kecamatan di Kukar. Yakni gabungan dengan program Dai Masuk Desa.

Dari pemetaan lulusan yang ada, memang tidak dipungkiri masih kekurangan di daerah hulu Kukar. Seperti di Kecamatan Kota Bangun, Kembang Janggut dan Tabang. Maka dari itu, Pemkab Kukar membuat strategis khusus, bagi peserta yang berasal dari daerah hulu Kukar akan dimintai surat pernyataan siap mengabdi dan ditempatkan di daerah tersebut.

“Alhamdulillah (dikatakan sukses), jadi setiap safari subuh pak bupati itu yang jadi imamnya 1 Desa 1 Hafidz, kemudian yang jadi penceramahnya Dai Masuk Desa,” tutup Dendy. (adv)

Penulis  : Muhammad Rafi’i

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img