spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkab Kukar Kebut Penyelesaian Akses di Kelurahan Tama Pole

TENGGARONG – Peningkatan infrastruktur konektivitas antar wilayah, terus dikebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar). Baik itu berupa pembangunan maupun perbaikan dan rehabilitasi jalan. Kali ini, menyasar akses di Kelurahan Tama Pole, Kecamatan Muara Jawa.

Jalan rusak yang kerap dilalui, kini mulus dan dilalui dengan lancar oleh masyarakat. Ini pun menjadi salah satu bukti Pemkab Kukar tidak hanya fokus membangun di kawasan perkotaan saja, namun juga hingga kawasan terdalam.

Ditemui setelah peninjauan, Wabup Kukar, Rendi Solihin, mengatakan bahwa kehadirannya dilokasi pengerjaan pembangunan infrastruktur jalan tersebut, guna memastikan pengerjaan sesuai dengan apa yang diharapkan. Karena menurutnya, keberadaan jalan penghubung tersebut merupakan impian dan keinginan masyarakat.

Menurutnya, pengerjaan pembangunan infrastruktur jalan itu sudah dimulai sejak tiga tahun yang lalu, dimana dalam pengerjaannya dianggarkan dan dikerjakan secara bertahap setiap tahunnya.

“Tahun ini pengerjaan sudah mencapai 70 sampai 80 persen, kalau saya rasa karena tinggal enggak sampai dua kilometer lagi itu pasti tembus dari air panas Dondang menuju Muara Kembang begitu pun Muara Kembang menuju Pendinginan,” ucap Rendi Solihin.

BACA JUGA :  Di Bawah Edi Damansyah, Kukar Melesat: Akademisi Angkat Topi

Sementara itu, Lurah Tama Pole, Fatmawati, menjelaskan jalan yang diperbaiki Pemkab Kukar merupakan akses utama masyarakat. Maka dari itu, ia dan masyarakat sangat bersyukur atas perbaikan jalan tersebut.

“Selain jalan perusahaan, ini satu-satunya jalan, akses utama,” tegasnya.

Ia pun menyebut meski sulit dilintasi, tetapi masyarakat tidak memiliki pilihan lain. Sehingga tetap melawati jalan tersebut untuk bisa sampai ke tujuan. “Sebelum perbaikan jalan ini sangat susah digunakan, istilah kami aspal meleleh, gelombang darat,” jelas Fatmawati.

Kondisi itu juga berimbas terhadap aktivitas siswa sekolah. Tidak jarang siswa terpaksa izin karena jalanan sulit untuk dilewati. “Siswa sering izin karena tidak bisa lewat, kalau dipaksakan bisa terjatuh,” ungkapnya.

Sejauh ini terdapat sekitar 641 meter yang sudah diperbaiki, menyisakan sekitar 500 meter yang masih harus diperbaiki. “Harapan kami mudah-mudahan di anggaran perubahan bisa kembali dikerjakan sekitar 150-200 meter, kemudian sisanya di anggaran selanjutnya,” harap Fatmawati. (ADV)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img