spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemilik Lahan Setuju Pantai Galau Ditutup

BONTANG – Kelurahan Tanjung Laut Indah akhirnya menutup Pantai Galau, Sabtu (7/1/2023) kemarin. Banyak faktor penyebabnya, namun yang paling utama karena belum adanya izin resmi dari pemilik lahan ke kelurahan.

Pantai Galau ditutup bukan hanya karena ada kasus tenggelamnya seorang anak beberapa waktu lalu. Pihak kelurahan sudah ingin menutup pantai yang berlokasi di RT 14, Kelurahan Tanjung Laut Indah itu sejak sebulan lalu.

Lantaran pantai ini kerap dijadikan tempat beraktifitas negatif. Tenggelamnya bocah menjadi penguat pihak kelurahan untuk menutup Pantai Galau.

Lurah Tanjung Laut Indah, Nur Faidah melalui Kasi Pemerintahan dan Trantib, Husain menjelaskan, faktor utama ditutupnya pantai karena belum adanya izin resmi dari pemilik lahan, yaitu Joni Muslim kepada pihak kelurahan.

“Pengajuan izin beraktivitas di pantai itu belum ada sampai sekarang,” ujar Husain saat ditemui Radarbontang.com di Kantor Kelurahan Tanjung Laut Indah, Senin (9/1/2023).

Penutupan tersebut sudah berkoordinasi dengan  pemilik lahan serta pihak terkait seperti FKPM dan warga sekitar. Pemilik lahan pun sudah menyetujui agar Pantai Galau ditutup.

BACA JUGA :  Dua Pekerja Gudang Minyak Goreng Masih Saksi, Polisi Tunggu Pendapat Ahli Kementerian Perdagangan

“Pemilik lahan setuju saja Pantai Galau ditutup, karena selama ini dirinya tidak pernah merasa mengijinkan lahannya dibuka untuk umum,” beber Husain.

Menurut sang pemilik, ada oknum yang sengaja membuka lahan sehingga banyak pengunjung yang berdatangan.

Faktor lainnya, tidak ada petugas khusus yang ditempatkan memantau pantai reklamasi tersebut. Sehingga pengunjung dapat beraktivitas bebas di pantai tersebut.

Lantaran itu pantai ini kerap dijadikan pengunjung berbuat hal-hal negatif. Pengunjung sering kedapatan minum-minum, berbuat mesum, dan hal negatif lainnya.

“Kami sering dapat laporan dari warga yang berprofesi nelayan, bahwa ada orang minum-minum di pantai itu. Lalu kami patroli tengah malam, benar saja kami dapati pengunjung minum minuman keras (miras),” beber Husain menceritakan pengalamannya saat patroli.

Husain menambahkan, saat Pantai Galau ingin ditutup ada oknum warga yang menolak penutupan. Namun karena pihak kelurahan datang menutup bersama tim gabungan dari babinsa dan bhabinkamtibmas, oknum tersebut tidak berani menolak.

“Karena kami datang satu tim, oknum itu tidak bisa berbuat apa-apa,” pungkasnya. (al)

BACA JUGA :  Catatan LKPJ Wali Kota Bontang 2020 (21): Belanja Tidak Langsung Tercapai 92,65%
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img