spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemilihan Kanda dan Dinda 2024, Pemkab Kubar Tekankan Pentingnya Revitalisasi Nilai-nilai Budaya

KUTAI BARAT – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Barat (Kubar) telah  menyelesaikan pemilihan Kanda dan Dinda Duta Budaya Kutai Barat tahun 2024 pada hari Kamis (20/6/2024) lalu bertempat di Gedung Aji Tullur Jejangkat, Komplek Perkantoran Pemkab Kubar.

Pada kegiatan itu diikuti sejumlah 24 peserta dari 16 kecamatan berpartisipasi dalam ajang ini, terdiri dari 17 peserta putri dan 7 peserta putra. Namun, hanya lima pasang yang lolos ke grand final.

Dari 10 finalis tersebut, Luis Gustavo dan Jessica Putri Sinanta berhasil meraih gelar juara. Luis adalah siswa SMA Negeri 1 Jempang, sementara Jessica merupakan siswa SMA Negeri 2 Sendawar, Barong Tongkok.

Kedua pemenang mengaku terharu dan bangga bisa memenangkan ajang ini.  Saya merasa bangga bisa menjadi yang terbaik dari yang terbaik dan saya yakin dapat mengembangkan diri lebih baik ke depannya,” ungkap Jessica.

“Saya sangat bangga menjadi juara, ini juga berkat dukungan orang tua yang menumbuhkan semangat saya untuk melestarikan budaya di Kutai Barat,” tambah Luis, pemenang Kanda Duta Budaya Kubar.

Jesicca dan Luis mengungkapkan bahwa persiapan mereka mengikuti pemilihan hanya memakan waktu satu hingga tiga bulan. Selama tahap audisi, mereka belajar banyak tentang public speaking, ilmu sosial budaya dan menggali informasi tentang kekayaan budaya Kubar.

Mereka berhasil memaparkan materi dan menunjukkan bakat di hadapan para juri, hingga akhirnya terpilih sebagai pemenang.

“Saya hampir sebulan mempersiapkan unjuk bakat dan materi tentang Ta’a, rok tradisional wanita Dayak Kenyah. Saya ingin orang-orang lebih tahu tentang Ta’a dan memperkenalkan budaya saya sebagai seorang Dayak Kenyah,” ungkap Jessica.

“Yang paling berkesan adalah mendapatkan ilmu tentang kebudayaan yang lebih luas. Teman-temannya juga suportif, enak diajak belajar dan berkembang,” katanya.

Jessica berkomitmen untuk terus mendalami seni budaya lokal dan menjadi agen promosi budaya ke luar daerah.”ujarnya.

Sementara itu, Luis yang mempelajari kekayaan wastra Kubar, tertarik untuk memperkenalkan kain ulap doyo, busana khas suku Dayak Benuaq.

“Melestarikan ulap doyo berarti menjaga identitas dan tradisi yang turun-temurun di masyarakat Dayak,” katanya.

Jessica dan Luis kini bersiap mewakili Kutai Barat di ajang yang sama tingkat Provinsi Kalimantan Timur.

Panitia pemilihan Kanda dan Dinda Duta Budaya dari Disdikbud Kubar, Margaretha, mengatakan ajang ini merupakan program tahunan yang difokuskan pada pelestarian dan promosi budaya lokal.

Etha menjelaskan, audisi terdiri dari dua sesi yaitu wawancara dan uji bakat. Setelah lolos audisi, peserta mengikuti tahap pembekalan untuk memberikan wawasan luas tentang kebudayaan. “Pembekalan ini penting untuk melihat keaktifan, prestasi dan bakat peserta dalam kebudayaan,” ujar Margaretha.

Margaretha berharap kegiatan ini dapat menghasilkan generasi penerus yang mampu mempromosikan budaya Kutai Barat.

“Tujuan akhir ajang ini adalah mencetak penerus warisan budaya yang aktif dalam seni dan budaya setelah terpilih. Mereka diharapkan kembali ke masyarakat sebagai seniman yang giat melestarikan kebudayaan,” jelasnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setkab Kubar, Faustinus Syaidirahman, memberikan pesan inspiratif dalam acara tersebut.

“Jadilah duta budaya yang aktif berkarya dan berkontribusi dalam melestarikan tradisi. Saya yakin anak-anak ini memiliki pemikiran brilian dan mampu menginisiasi inovasi untuk memperkenalkan keindahan adat dan budaya Kubar,” katanya.

Faustinus juga menekankan pentingnya revitalisasi nilai-nilai budaya di tengah generasi muda yang mulai kurang peduli terhadap warisan nenek moyang.

Dengan tema “Membangkitkan Potensi Budaya Dalam Semangat Kolaborasi Untuk Menyongsong IKN”, ia berharap Disdikbud Kutai Barat dapat terus membimbing para peserta dan memastikan kegiatan ini bukan hanya seremonial, tetapi memiliki dampak nyata dalam pelestarian budaya.

“Pemilihan Kanda dan Dinda Duta Budaya tingkat Kabupaten Kutai Barat tahun 2024 jangan hanya dilaksanakan sebagai kegiatan seremonial belaka, tetapi hendaknya setiap tahun dievaluasi pelaksanaannya terutama dalam hal sasaran dan manfaat yang telah dicapai,” pungkasnya.

Pewarta: Ichal
Editor  : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti