spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemdes Sudah Menegur, Pemilik Wisata Danur Dana Tak Ada Komunikasi dengan Dispar Kukar

TENGGARONG – Teguran untuk memperhatikan keamanan dan keselamatan pengunjung, sudah dilayangkan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang, kepada pemilik tempat wisata Danau Danur Dana. Memastikan tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Namun, hingga pada akhirnya, salah satu pengunjung yang berusia 11 tahun, Aldiansyah, tenggelam saat sedang asyik bermain, pada Minggu (25/6/2023) kemarin sekitar pukul 14.00 Wita. Diketahui, Aldiansyah merupakan warga Desa Manunggal Daya, Kecamatan Tenggarong Seberang yang sedang menghabiskan waktu akhir pekan bersama orang tuanya.

Kades Perjiwa, Erik Nur Wahyudi, menyebut tempat wisata itu merupakan milik swasta, yakni milik Kim Pan Cheol. Yang memanfaatkan danau eks galian tambang yang tutup pada 2005 lalu. Dibuka dan dikembangkan menjadi tempat wisata pada 2022 lalu.

“Kita sudah ingatkan (terkait) keamanan beberapa kali, termasuk dengan pak Alif DPRD Kukar, tapi tidak digubris. Kita di pemdes tidak ada terlibat pengelolaan, perizinan cuma minta surat keterangan usaha,” ujar Erik.

Langkah tegas pun coba dilakukan, dimungkinkan dengan menutup lokasi wisata agar tidak terulang kembali. Namun, Erik tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan. Perlu ada pembahasan dengan duduk bersama. Baik itu Pemdes Perjiwa sendiri, DPRD Kukar dan Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar. Untuk berunding lebih lanjut.

“Secepatnya kita akan rapat, mungkin libatkan tokoh juga. Kita akan bahas masalah ini, dan akan kita sampaikan bahwa kita bersama wakil ketua DPRD sudah mengingatkan pengamanan. Sementara kita dulu, baru panggil pengelola wisata,” lanjut Erik.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, Slamet Hadiraharjo, memastikan pihaknya sudah langsung meninjau lokasi Danau Danur Dana, dengan menugaskan sekretaris Dispar Kukar. Ia pun menyebut, semenjak tempat wisata yang memanfaatkan danau eks galian tambang tersebut, tidak pernah menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan Dispar Kukar.

“Mereka gak pernah komunikasi kalau ada tempat wisata di sana, meski dibuka sejak akhir 2022, belum ada koordinasi sama kami,” jelas Slamet.

Ia pun lebih memberikan penekanan kepada seluruh pemilik dan pengelola wisata yang serupa. Yakni menyiapkan dan meningkatkan keselamatan dan keamanan pengunjung. Disamping menyiapkan dan membekali tenaga ahli yang memang siap dan sigap pada kasus seperti yang terjadi pada Minggu (25/6/2023) kemarin.

“Pemilik harus tegas, perlu ketegasan pengelola untuk meminta masyarakat atau pengunjung untuk menggunakan alat keselamatan (pelampung) yang disediakan,” tutupnya.

Selain itu, hingga kini pemilik wisata Danau Danur Dana belum memberikan keterangan dan konfirmasi lebih lanjut terkait peristiwa nahas tersebut. Pewarta sudah berupaya melalui telepon maupun pesan jejaring WhatsApp, namun tak kunjung menerima konfirmasi. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti