SAMARINDA— Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur, Jaya Mualimin menerangkan persoalan Tuberkulosis (TBC) tidak berhenti pada penyakit. Ada pula persoalan ekonomi dibalik penyakit tersebut. “Kami dorong untuk bisa mandiri. Kalau mereka bisa punya uang, lebih gagah karena bisa memiliki pekerjaan,” katanya.
Seringkali mereka yang terjangkit TBC dilaporkan dan didepak dari perusahaan. Mereka sulit mendapatkan pekerjaan akibat riwayat penyakit. Padahal merekapun membutuhkan biaya untuk terus berobat. “Idealnya bisa sampai 6 bulan, ada yang setahun, bahkan 2 tahun untuk sembuh total,” imbuhnya.
Atas alasan itu pula, Dinkes Kaltim mengupayakan Program Pemberdayaan Ekonomi Mikro Kecil (UMKM) bagi para penyintas di Kaltim.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup penderita TBC dan membantu mereka menyelesaikan program pengobatan yang memakan waktu lama,” kata Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin.
Harapannya para penyintas tetap dapat melakukan proses pengobatan secara rutin. Tanpa harus dibayang-bayangi kekurangan biaya.
Pewarta: Khoirul Umam
Editor : Nicha R