TANJUNG REDEB – Pembangunan rumah sakit baru akan dilaksanakan. Anggaran sebesar Rp 287 miliar dinilai cukup untuk merampungkan bangunan fasilitas kesehatan tersebut. Bupati Berau, Sri Juniarsih menerangkan, untuk penganggaran pembangunan rumah sakit baru itu memakai sistem multiyears contract (MYC).
“Kita targetkan pada tahun ini serapan anggaran untuk pembangunan rumah sakit itu mencapai 50 persen,” ungkapnya, Kamis (4/5/2023).
Ia menyebut, ada beberapa tahapan untuk membangun rumah sakit di lahan eks Inhutani tersebut. Baik itu dalam penyusunan review serta revisi Detail Engineering Design (DED).
“Tahapan tersebut sudah selesai pada bulan Desember lalu. Pada intinya Pemkab Berau berkomitmen membangun rumah sakit itu karena jumlah penduduk terus meningkat,” katanya.
Selain jumlah penduduk yang bertambah setiap tahunnya, alasan rumah sakit tersebut harus dibangun adalah karena kabupaten paling utara Kaltim ini merupakan penyokong wisata untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Meski saat ini kita memiliki RSUD Abdul Rivai, tetapi itu masih kurang maksimal karena terbatasnya ruangan dan alat kesehatan. Maka dari itu, kita butuh rumah sakit yang mumpuni,” tuturnya.
Kendati demikian, pembangunan rumah sakit baru itu harus dilakukan bukan tanpa sebab. Pasalnya, hal tersebut merupakan salah satu dari 18 program prioritas.
“Saat ini, pembangunan rumah sakit juga mendapat dukungan dari seluruh pihak. Saya harap masyarakat juga mendukung penuh, agar Kabupaten Berau memiliki rumah sakit yang fasilitasnya lengkap,” pungkasnya. (dez/adv)