spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pembangunan Lanjutan Rumah Korban Longsor Telemow Dianggarkan Rp 10,05 Miliar

PENAJAM – Pembangunan lanjutan rumah warga korban bencana tanah longsor di Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, dialokasikan anggaran lebih kurang Rp10,05 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 pemerintah kabupaten setempat.

Pemerintah kabupaten pada tahun ini (2023) mengalokasikan anggaran lanjutan pembangunan rumah korban bencana tanah longsor Desa Telemow, menurut Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkim) Kabupaten Penajam Paser Utara Muhammad Yusuf Basra di Penajam, Sabtu (19/8/2023), sekitar Rp10,05 miliar.

“Anggaran itu untuk pembangunan 21 unit rumah tipe 36, siring, fasilitas air bersih dan fasilitas umum lainnya,” tambahnya.

Bencana tanah longsor yang terjadi pada 12 April 2018 merusak 25 unit rumah di RT 06 dan tujuh Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, serta ada bangunan lainnya berpotensi longsor, sehingga perlu direlokasi yang lebih aman. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan untuk korban bencana tanah longsor Desa Telemow, Kecamatan Sepaku Rp18 miliar pada 2021, pengerjaannya hanya selesai 15,22 persen dan dana hibah dikembalikan mencapai Rp15 miliar.

BACA JUGA :  Jamaluddin Kembali Duduk di DPRD PPU, Pastikan Kepentingan Masyarakat Tersampaikan

Pemerintah pusat menolak permohonan perpanjangan pemanfaatan dana hibah karena terlambat diajukan, dan sesuai Peraturan Menteri Keuangan apabila pengerjaannya tidak selesai, kepala daerah wajib mengalokasikan anggaran lanjutan pembangunannya.

Pengerjaan lanjutan pembangunan rumah korban bencana tanah longsor Desa Telemow itu, saat ini ditangani Dinas Perkim Kabupaten Penajam Paser Utara.

Pembangunan lanjutan rumah korban bencana tanah longsor Desa Telemow sempat terkendala pasokan material, kata Yusuf Basra, karena akses jalan menuju lokasi sulit dilalui saat musim hujan yang membuat pengiriman material terhambat.

Saat ini masuk musim panas jalan menuju lokasi sudah bisa dilalui dan pemerintah desa mengizinkan akses jalan desa dilewati kendaraan, lanjut dia, membuat pasokan material tidak terhambat.

Kemajuan lanjutan pembangunan rumah korban bencana tanah longsor Desa Telemow hingga kini mencapai enam persen atau delapan unit rumah telah rampung dibangun.

Rekonstruksi atau pembangunan kembali sarana prasarana setelah bencana di Desa Telemow tersebut ditargetkan selesai 100 persen pada November 2023, demikian Muhammad Yusuf Basra. (Ant/MK)

BACA JUGA :  Polres PPU Pastikan Stok BBM Aman Sepanjang Bulan Puasa

Oleh : Nyaman Bagus Purwaniawan

Editor : Tunggul Susilo

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img