TENGGARONG – Setelah dua tahun terakhir massif dibahas perencanaannya, akhirnya pembangunan Jembatan Sebulu, yang menghubungkan Desa Sebulu Modern dan Dusun Sirbaya akhirnya terwujud. Pembangunan jembatan yang nantinya membelah Sungai Mahakam di Sebulu ini, resmi dimulai.
Diawali dengan prosesi adat Tepong Tawar, dilanjutkan dengan penekanan tombol sirine peresmian pengerjaan oleh bupati Kukar, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, camat Sebulu dan kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, menandai pembangunan resmi dilaksanakan.
Wajah sumringah Bupati Kukar, Edi Damansyah, mewarnai awal pembangunan jembatan yang dibangun dalam waktu 2 tahun tersebut. Alat berat langsung mengerjakan pembangunan pondasi jalan pendekatnya, yang diproyeksikan rampung akhir tahun 2024 ini.
“Pembangunan Jembatan Sebulu sudah dimulai, menjadi beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan di 2024,” ujar Edi Damansyah di hadapan awak media, Jumat (28/6/2024)
Manfaatnya tidak hanya bakal dirasakan masyarakat Sebulu dan Kukar saja, namun juga akan dirasakan lintas kabupaten. Terutama daerah tetangga, Kutai Timur, yang juga melintas Kukar menuju Samarinda dan sekitarnya.
Pembangunan jembatan pun dianggap untuk mobilitas arus barang, jasa dan orang. Melihat aktivitas kapal feri tradisional yang saat ini juga sangat padat. Menunjukkan arus orang, barang dan jasa meningkat di Kecamatan Sebulu dan sekitarnya.
“Kedua, harapannya bisa selesai tepat waktu, walaupun kondisi dan faktor alam tidak bisa diperkirakan,” lanjutnya.
Termasuk masalah pembebasan lahan di sekitar lokasi pembangunan Jembatan Sebulu yang sudah rampung. Hingga pelaksanaan pembangunan jembatan bisa sesuai target.
Diketahui, pembangunan Jembatan Sebulu yang diawasi langsung oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini, akan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama pembangunan jalan pendekat yang diperkirakan memakan pagu anggaran sekitar Rp 200 miliar. Sementara dilanjutkan pada tahap 2 untuk bentang jembatan senilai pagu anggaran Rp 500 miliar. (ADV)
Penulis: Muhammad Rafi’i