spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pelayaran di Kolong Jembatan Martadipura Diusulkan Ditutup, Identitas Penabrak Sudah Diketahui

TENGGARONG – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kukar untuk meminta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Samarinda, agar menghentikan sementara pelayaran di kolong Jembatan Martadipura. Langkah tegas tersebut dilakukan menyusul insiden penabrakan jembatan yang sudah terjadi 3 kali dalam waktu 5 hari ini.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kukar, Restu Irawan mengatakan, permintaan diajukan untuk memeriksa ulang kondisi jembatan yang baru saja diperbaiki. “Padahal baru selesai uji beban, klir sudah dan bagus performa jembatan. Kaget juga jembatan ditabrak sama menara tugboat,” kata Restu, saat dikonfirmasi Kamis (3/2/2022).

Restu tak menampik, ketinggian air pasang turut menjadi penyebab tertabraknya struktur jembatan oleh gundukan batu bara. Sebab, begitu air pasang maka level aman antara jembatan dan air jadi lebih pendek. Dengan begitu, saat kapal melewati kolong jembatan ketinggiannya jadi lebih pendek dari biasanya.

Karenanya, dia meminta perusahaan tugboat untuk mengurangi ketinggian batu bara yang diangkut. Memastikan jarak aman minimal pada saat air pasang sesuai standar keselamatan saat melalui kolong jembatan, yakni sekitar 15 meter antara jembatan dan gundukan batu bara.

BACA JUGA :  Polsek Muara Badak Gelar Operasi Yustisi, Sasar Pengunjung Pasar

Kepala Dishub Kukar, Ahmad Junaedi memastikan, pihaknya sudah mengantongi identitas kapal penabrak untuk dimintai pertanggungjawaban. “Kalau ada kerusakan pihak perusahaan harus tanggung jawab, identitas (kapal) sudah dikantongi kawan-kawan di lapangan,” beber Ahmad Junaedi.

Sementara soal kerusakan struktur jembatan, dia menyerahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi jembatan.

Dalam 5 hari ini, Jembatan Martadipura sudah 3 kali ditabrak tugboat atau ponton pengangkut batu bara. Dimulai dari Minggu (30/1/2022), Rabu (2/2/2022), dan terakhir Kamis (3/2/2022) dan menjadi yang paling parah. Berdasarkan potongan video yang beredar, bagian atas kapal tugboat menghantam jembatan dan mengeluarkan suara yang lumayan keras. Saking kerasnya, membuat salah satu pagar Jembatan Martadipura bengkok. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img