TENGGARONG– Tim sepak bola kebanggaan Kota Raja Tenggarong, Mitra Kukar mulai bersuara soal kelanjutan Liga 3, yang hingga kini masih dihentikan akibat tragedi Kanjuruhan Malang.
Pertanyaan muncul karena tim asuhan coach Redi Suprianto, sudah melakukan sejumlah persiapan. Termasuk beberapa kali melakukan serangkaian uji coba, baik itu sesama tim liga 3 atau liga 2.
Namun akibat kejadian naas yang menewaskan ratusan suporter tim Arema Malang, manajemen Mitra Kukar terpaksa membubarkan pemusatan latihan. Mengembalikan para pemain ke tempat asal mereka, tetapi tetap menjalankan program latihan yang diberikan oleh coach Redi.
“Iya kemarin pemain sudah kita kembalikan ke tempat semula sambil menunggu kejelasan liga,” ujar Redi saat dikonfirmasi belum lama ini.
Walau dipulangkan, para pemain diinstruksikan tetap latihan secara mandiri. Tim pelatih memberikan program latihan yang direkam melalui video. Kemudian hasil video dikirimkan kembali, memastikan kondisi kebugaran pemain tetap terjaga dengan baik.
Akibat pemain menjalani latihan mandiri, Redi mengeluhkan program yang sudah disusun harus dirombak lagi. Otomatis, ketika pemain dikumpulkan kembali harus mengembalikan fisik dan chemistry antar-pemain.
“Itu kendala kita, kita lihat lagi dan latih lagi fisiknya dari nol lagi kan,” lanjutnya.
Pelatih yang juga mantan punggawa Mitra Kukar musim 2008 ini, berharap kompetisi bisa berjalan kembali. Terlebih ada wacana Liga 1 akan berlangsung pada Desember ini, untuk menuntaskan 6 pekan tersisa di paruh pertama kompetisi 2022-2023.
“Karena kasihan juga pemain. Ini juga sumber penghasilan pemain juga, kalau gak ada pekerjaan lagi, mau makan apa mereka,” tutup Redi. (afi)
