Untuk mengisi libur Lebaran tahun ini, masyarakat banyak mengunjungi objek wisata. Penajam Paser Utara (PPU) turut menjadi sasaran wisatawan. Dari beberapa objek wisata, pantai masih menjadi daya tarik utama.
Yang paling banyak dikunjungi Pantai Istana Amal di Penajam, Pantai Sipakario di Nipah-Nipah, Pantai Tanjung Jumlai hingga Pantai Corong sejak hari pertama Lebaran Senin (2/5/2022) hingga Minggu (8/5/2022). Wisatawan berasal dari PPU dan dari luar PPU.
“Banyak wisatawan yang datang ke PPU, baik dari Balikpapan maupun dari Kabupaten Paser dan sekitarnya. Ini sangat kami harapkan dan menjadi nilai positif bagi sektor pariwisata di PPU,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Andi Israwati Latief melalui Kepala Bidang Promosi dan Pariwisata, Achmad Nor, Minggu (8/5/2022).
Pemkab PPU meyakini momentum kali ini merupakan titik balik kemajuan pariwisata di daerah. Achmad memastikan multiplier effect dari banyak pengunjung wisata sudah bisa terlihat. Dia mencontohkan dagangan warga sekitar yang dibeli pengunjung. Baik makanan ringan, minuman hingga jajanan khas Benuo Taka.
Meski begitu, ada beberapa hal yang masih perlu menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat, yaitu kesadaran menjaga kebersihan lingkungan di sekitar objek wisata. “Karena fasilitas kebersihan (di tempat wisata) belum memadai. Semoga kedepan dapat lebih ditingkatkan, terutama aksesibilitas dan amenitasnya,” kata Achmad.
WISATA TITIK NOL
Saat ini lokasi Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) menjadi destinasi menarik yang ramai dikunjungi. Bukan hanya dikunjungi warga Kaltim. Namun juga dari berbagai daerah di luar Kaltim. Lokasi yang pernah dikunjungi Presiden Joko Widodo ini justru viral dan memancing banyak orang untuk datang dan melihat langsung.
Dibuka mulai 4 Mei, pengunjung yang datang mencapai 1.700 orang. Esoknya, makin bertambah menjadi 3.000 orang. Meskipun dibatasi masa berkunjung di tempat itu, hari keempat dan kelima Lebaran jumlah pengunjung kian ramai, yaitu mencapai 4.000 orang per hari.
Padahal lokasi ini bukan berstatus objek wisata, melainkan objek vital nasional. Karena berkaitan erat dengan megaproyek negara untuk memindahkan pusat pemerintahan. “Untuk Titik Nol, masih kewenangan PT IHM (Itci Hutani Manunggal) dan kecamatan Sepaku. Karena Titik Nol belum dinyatakan sebagai DTW (daerah tempat wisata) dan masih di lingkungan perusahaan,” jelas Achmad. (sbk)
