SAMARINDA – Maria Majewska sangat beruntung. Pelajar asal Polandia itu difasilitasi Pemprov Kaltim untuk melihat langsung Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) sekaligus menghadiri peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94, Jumat (28/10/2022).
Remaja 18 tahun yang sedang belajar di SMK TI Airlangga Samarinda itu mengaku sangat terkesan dengan keberagaman Indonesia. Di Titik Nol, Maria Majewska bertemu pemuda-pemudi yang datang dari 34 provinsi di Indonesia. Mereka hadir dengan pakaian dan adat budaya yang berbeda, namun bersatu padu dalam semangat Sumpah Pemuda.
“Ini pengalaman yang hebat bagi saya. Di Polandia semua sama. Agama dan budaya sama. I think will be great experience for me, to see all this group, because it some new for me. Im really excited,” ucap Maria Majewska yang sempat melakukan foto bersama Gubernur Isran Noor dan Menpora Zainudin Amali di Titik Nol Nusantara, Jumat (28/10/2022).
Di Samarinda, Maria Majewska tinggal bersama keluarga muslim. Maria sendiri non-muslim. Dia juga melihat di lingkungan sekolah terdapat beberapa agama lain. Dia mengaku salut karena toleransi hidup di Indonesia sangat luar biasa. “Agama memang berbeda. Tapi nilai-nilai yang diajarkan sama,” ujar Maria dalam bahasa Indonesia.
Maria akan kembali ke Polandia pada 9 November nanti, setelah genap belajar selama tiga bulan di Samarinda. Lantas kesan terbaik apa yang akan ia bawa ke Polandia dari Samarinda? “Budaya salim (cium tangan). Saya akan bawa budaya salim ke Polandia,” yakin Maria.
Menurut dia, budaya salim ini tidak ada di Polandia. Padahal, kata dia, salim adalah bentuk nyata sebuah respek kepada orang tua, guru, kakak, atau orang yang dianggap tua.
Maria setiap hari selalu mendapat salim dari anak-anak sang pemilik rumah yang masih kecil-kecil saat hendak berangkat ke sekolah.
“Awalnya saya kaget. Saya tidak tahu itu apa. Tapi lama-lama, saya jadi terbiasa. Ini semacam respek dan penghormatan kepada yang lebih tua. Saya suka, karena itu, budaya salim ini akan saya bawa ke Polandia,” tegasnya.
Lalu soal makanan, apa saja yang disukai remaja cantik bertinggi 175 cm itu? “I like bubur ayam and nasi goreng. Nasi kuning juga. Kalau kue saya suka ilat sapi. We don’t have. Kalau buah saya suka rambutan. Itu tidak ada di Polandia,” ucap Maria seraya tersenyum.
Saat ditanya apakah suatu saat dia tidak ingin kembali dan bekerja di Samarinda? “Saya akan kembali ke Samarinda suatu hari nanti,” jawab Maria.
Seperti pepatah lama, sekali minum air Mahakam, suatu saat ia akan kembali. “Good luck Maria,” ucap Gubernur Isran Noor memotivasi Maria di Titik Nol Nusantara. (adpim/mk)