PENAJAM – Pekan pertama Ramadan, harga beberapa komoditas pangan di Penajam Paser Utara (PPU) fluktuatif. Baik harganya maupun jumlahnya. Penyebabnya, diduga karena terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan pasar dan stok yang tersedia akibat pengaruh cuaca.
Sudah lumrah setiap momentum Bulan Puasa permintaan beberapa komoditi pasar meningkat. Maka dari itu adanya anomali kecil sekalipun pasti mempengaruhi keadaan pasar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan PPU, Surito Wedarie memperkirakan kebutuhan pokok selama bulan Ramadan hingga lebaran mendatang masih aman. Utamanya stok beras. Stok yang yang ada di Benuo Taka secara data mencukupi hingga 3 bulan ke depan.
“Stok beras produksi petani lokal di gudang Bulog setempat dan lumbung masyarakat melimpah hingga mencapai 2.000 ton,” katanya, Kamis (7/4/2022).
Begitupun kebutuhan pokok lain, seperti daging sapi segar, ayam potong, cabai, bawang merah, dan bawang putih.
Kendati pasokan bahan kebutuhan pokok relatif aman, sambungnya, ada komoditas yang mengalami kenaikan harga. Seperti cabai rawit dan ayam potong. Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional, harga kedua komoditas bahan kebutuhan pokok tersebut mengalami kenaikan sejak beberapa pekan lalu. Harga cabai rawit naik cukup signifikan yang sebelumnya dijual Rp 40 ribu per kilogram naik dua kali lipat menjadi Rp 80 ribu per kilogram.
“Harga cabai rawit dan ayam potong mengalami kenaikan. Karena pengaruh cuaca, alur transportasi perdagangan antar-daerah jadi sedikit terhambat,” jelas Surito.
Faktor cuaca ini pula yang disebut mempengaruhi jumlah stok komoditas gula pasir curah dan gas elpiji 3 kilogram. Keduanya diketahui selama sepekan terakhir mulai sulit didapatkan.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Peridustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) PPU, Bustam, hal ini juga karena cuaca buruk yang mempengaruhi jalur distribusi dari luar pulau. Seperti diketahui, pasokan gula pasir PPU berasal dari Surabaya, Jawa Timur.
“Ya klasik, karena faktor cuaca. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk distribusi gas subsidi itu. Memang ada sedikit terhambat,” ungkapnya.
Karena terjadi di Bulan Ramadan, lanjutnya, pengaruh itu jadi sangat terasa. Di mana kebutuhan masyarakat atas dua komoditas ini meningkat signifikan.
Untungnya, harga kedua komoditas ini masih normal. Gula pasir curah dibanderol dengan harga Rp 16 ribu. Begitu juga harga gas melon yang berkisar di harga Rp 18 ribu – Rp 27 ribu.
“Untuk mengatasi hal itu, pemerintah akan menggelar operasi pasar. Kita akan lakukan dalam waktu dekat di 4 kecamatan. Saat ini, kita sudah koordinasi dengan Bulog terkait gula, dan Pertamina untuk operasi pasar elpiji,” pungkas Bustam. (sbk)