SAMARINDA – Kepala Dinas Sosial Kota Samarinda Ridwan Tasa mengatakan, pihaknya terus melakukan pemutakhiran data menyusul pembersihan data (cleansing), yang kini tengah dilakukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) terhadap puluhan juta Penerima Bantuan Iuran (PBI).
“Kita sudah melakukan pertemuan untuk mengantisipasi cleansing tersebut. Nanti data yang dihapus akan diverifikasi bersama dengan kantor catatan sipil (Capil),” ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya Rabu (6/10/2021).
Untuk memastikannya, Ridwan Tasa bersama Wakil Wali Kota Rusmadi Wongso bahkan akan berangkat ke Jakarta, menyerahkan data yang sudah diperbaiki tersebut agar diverifikasi pihak terkait.
“Nanti saya akan pergi bersama Wawali untuk menyampaikan data PBI yang di danai oleh APBN apabila sudah diperbaiki ke Jakarta. Selanjutnya akan diproses di Kementerian Sosial dan kami akan memperlihatkan data yang ada di kelurahan dan yang diverifikasi,” ungkapnya.
Walau begitu, Ridwan memastikan sejauh ini belum ada sosialisasi kepada warga, aparat kelurahan dan kecamatan menyangkut hal ini. Alasannya, dihapus tidaknya data penerima PBI seseorang baru diketahui setelah dia sakit.
Pihaknya menilai, kendala utama masalah ini ada pada Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta biodata penerima PBI. Agar semua datanya sesuai, pihaknya kini terus melakukan pemutakhiran data termasuk memanggil warga jika diperlukan.
“Ini bukan kebijakan kami (Pemkot Samarinda) tapi kebijakan pusat untuk memperbaiki setiap data agar lebih detail,” ujarnya. Ridwan berharap semua data lolos verifikasi, sehingga bisa dibawa ke Kemensos untuk segera diaktifkan kembali BPJS Kesehatannya. (fri)
