PPU – Satpol-PP Penajam Paser Utara (PPU) turut mengamankan jalannya aksi demonstrasi massa yang menuntut diturunkannya harga air bersih, Senin (19/6/2023). Persiapan penuh dan pengawalan dilakukan sedari awal aksi digelar hingga berakhir.
Aksi yang melibatkan ratusan warga tersebut, menuntut diturunkannya tarif dasar air bersih oleh PAM Danum Taka. Aksi ini diketahui legal administrasi dengan adanya pemberitahuan sebelumnya oleh koordinator aksi.
Menerima informasi tersebut, Satpol-PP PPU telah melakukan beberapa persiapan pengamanan jalannya aksi. Mulai dari melaksanakan apel kesiapan pasukan, hingga strategi pengamanan yang dipimpin oleh Kepala Seksi Pengawalan dan Penjagaan Satpol-PP PPU, Nasrullah Nasaruddin.
“Tim melaksanakan apel persiapan pada pukul 10.00 Wita, setelah itu langsung menuju ke lokasi demonstrasi di Kantor Bupati PPU. Kemudian tim melaksanakan persiapan pengamanan dengan berkoordinasi dengan Polres PPU,” ujar Plt Kepala Satpol-PP PPU, Arifin.
Tak lama berselang, sekira pukul 10.30 Wita para demonstran telah sampai di depan Kantor Bupati PPU. Dilanjutkan dengan memulai penyampaian orasinyanya secara langsung.
Terlihat pula beberapa massa turut membentangkan spanduk tuntutan yang tak lain meminta diturunkannya tarif layanan air bersih dan mencabut Peraturan Bupati (Perbup) 45/2022.
“Massa juga meminta untuk Bapak Bupati turun dan menemui para demontrasi, untuk menanggapi keluh kesah masyarakat,” ungkapnya.
Personel Satpol-PP PPU selama itu pula terus mengamankan situasi tetap kondusif agar substansi tuntutan pendemo tetap bisa disampaikan dengan tertib dan ditanggapi.
Setelah Bupati PPU Hamdam Pongrewa hadir di tengah aksi dan menanggapi, personel turut memberikan pengamanan teritorial pada kepala daerah. Hal ini dilakukan untuk menciptakan keadaan aman bagi pejabat pemerintahan sesuai dengan tugas dan kewenangan Satpol-PP PPU.
Setelah itu, massa aksi ditindaklanjuti untuk ikut dalam rapat dengan pendapat (RDP) di Gedung DPRD PPU. Sejalan dengan itu, personel turut melakukan pengamanan hingga ke ruang rapat, pun saat rapat berlangsung.
“Pukul 14.00 sampai 15.25 Wita, para pendemo memasuki ruang rapat sambil menunggu rombongan Bupati dan Anggota Dewan yang menangani terkait kenaikan tarif PDAM. Pimpinan membuka sesi untuk para pendemo satu persatu untuk menyampaikan orasinya,” jelas Arifin.
Hingga aksi usai sekira pukul 16.00 Wita, personel terus melakukan pengawasan dan monitoring sepanjang jalannya demonstrasi. Dipastikan pula aksi kali ini berakhir dengan aman dan kondusif.
“Rapat hasil orasi dari para pendemo telah membuahkan hasil yang menenangkan para pendemo. Selama rapat berlangsung tidak ada pendemo yang bertindak anarkis. Pendemo pun keluar dari ruang rapat dan membubarkan diri. Kondisi aman dan terkendali,” pungkasnya. (adv/sbk)