SENDAWAR – Dengan adanya perjalanan Tim Media Kaltim ke Kabupaten Kutai Barat, tentu menyisakan beberapa pengalaman seru selama menyusuri jalan yang dilewati. Sebelumnya, telah dibahas mengenai jalur “Tol Akasia” yang menjadi andalan masyarakat atau pengguna jalan untuk menuju Kabupaten Kutai Barat dari Kota Samarinda. Karena, jalur Tol Akasia tersebut dinilai mampu menggerus waktu sehingga jarak tempuh kendaraan pun menjadi lebih cepat.
Tapi, kali ini Tim Media Kaltim juga mencoba “uji nyali” untuk merasakan pengalaman menjajaljalur yang berbeda dari Kutai Barat menuju Samarinda dengan melalui jalur poros jalan nasional Trans Kalimantan yang kondisinya rusak parah.
Ruas jalan sepanjang 315 kilometer, jalan Trans Nasional ini telah menjadi momok bagi warga. Tak jarang pengguna jalan enggan melintasinya karena kondisi jalan yang membahayakan.
Perjalanan dimulai dari Kecamatan Melak, melalui Barong Tongkok dan Kecamatan Bongan, menuju wilayah Kutai Kartanegara (Kukar). Sepanjang perjalanan, Tim Media Kaltim menemukan ruas jalan dengan kondisi kerusakan yang terbilang parah, terutama di sepanjang Muara Gusik, Kecamatan Bongan, Kutai Barat.
Meskipun kerusakan tidak terjadi secara terus menerus, namun jalan yang terputus-putus menyebabkan kendaraan sulit melaju dengan cepat.
Di perbatasan Kutai Barat dan Kukar, tepatnya di sepanjang jalan Desa Perian, Kecamatan Muara Muntai, memang tampak adanya perbaikan jalan yang sedang berlangsung. Namun, setelah melewati Kecamatan Muara Muntai menuju Kota Bangun, Tim Media Kaltim harus dipertemukan lagi dengan beberapa titik kerusakan yang lebih parah dan jauh lebih banyak jumlahnya.
Benar-benar kerusakan jalan ini membuat waktu tempuh menjadi lebih lama dibandingkan dengan perjalanan menggunakan jalur Tol Akasia. Apalagi, risiko kecelakaan di ruas jalan ini sangat tinggi akibat banyaknya lubang yang menganga lebar dan dalam di sepanjang jalan.
Kondisi ini disebut-sebut akibat pembangunan awal jalan yang tidak maksimal, di mana fondasi jalan tidak kuat sehingga cepat rusak, terutama di bagian yang hanya dilapisi aspal tipis. Ditambah lagi, jalur ini sering dilalui kendaraan berat yang memberikan dampak kerusakan jalan.
Setelah mencapai simpang tiga Kota Bangun, Tim Media Kaltim memilih untuk berbelok ke arah kanan menuju Kota Tenggarong. Di jalur ini, kondisi jalan relatif lebih baik dengan sedikit kerusakan, sehingga perjalanan bisa dilalui dengan lebih lancar.
Dari informasi yang dihimpun oleh Media Kaltim dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, perbaikan jalan Samarinda-Kubar ditargetkan mencapai 96 persen pada akhir Desember 2024.
Proyek perbaikan ini merupakan bagian dari proyek tahun jamak atau multiyears yang meliputi ruas jalan Loa Janan–Senoni–Simpang Kota Bangun dan Simpang Kota Bangun–Gusiq–Simpang Blusuh.
Bupati Kubar, FX Yapan, sebelumnya menjelaskan bahwa akses jalan Kubar-Kukar merupakan kewenangan Pemerintah Pusat.
Satuan Kerja PJN Wilayah I Kaltim, Rusdi Salman, memperkirakan ada lebih dari 100 titik kerusakan jalan yang masuk dalam kategori rusak berat, dengan panjang kerusakan mencapai 87,6 km dari total 315 km.
Penulis: Hanafi
Editor: Nicha R