spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pandemi, Indonesia Optimis

Pantun dari emak yang sibuk di rumah dan mendampingi anak di rumah:
Beli ikan segar di Tanjung Limau
Masak sayur santan campur labu
Wahai Corona cepatlah berlalu
Emak tak kuat masak, nyuci, lagi jadi guru

Sudah pasti bukan jerapah
Sebab bulunya hanya berwarna merah
Mungkin karena lelah
Emak mengajar anaknya seperti marah-marah

Ikan Bawis banyak dijual di Pasar Telihan
Kalau disambal, roti keju pun kalah
Wahai Corona pulanglah ke Wuhan
Semua dah rindu dengan guru dan teman di sekolah

Lalu Anak pun membalas pantun si emak :

Gami Bawis pakai terasi
Dimakan dengan nasi panas enak sekali
Wahai Corona cepatlah pergi
Kasian Emakku masak, nyuci jadi guru lagi

Ayah yang mendengar langsung menjawab dengan pantun :

Ikan asin sambal terasi
Sayur bayam segar sekali
Duhai istri dan anakku yang aku sayangi
Sabarlah dan berdoa Corona pasti kan pergi

Inilah cuplikan pantun sederhana yang saya tulis, saat  Covid 19 belum juga berlalu. Pantun ini dimuat di dalam buku terbaru saya, Pandemi, Indonesia Optimis, setebal 150 halaman, penerbit Inara Jawa Timur. Buku ini berisi tak hanya pantun, tapi ada juga memuat puisi, opini, artikel dan renungan wabah yang melanda negeri ini.

Hadi Mulyadi, S.Si, M.Si selalu Wakil Gubernur Kaltim ikut menorehkan kata pengantarnya, “Untuk kesekian kalinya saya diminta memberi kata pangantar buku karya Mba Muthi. Terima kasih atas kepercayaannya dan terima kasih serta penghargaan yang setinggi- tingginya atas dedikasinya dalam karya literasi yang tiada henti…”

Dalam pengantar beliau lagi, bahwa buku ini luar biasa bagus untuk dibaca…  Memberikan kesadaran bagi kita untuk waspada dengan Covid 19 tapi sekaligus membangun harapan bahwa dengan doa, ikhtiar dan memperhatikan protokol kesehatan kita akan melewati masa-masa sulit ini…

Demikian pesan beliau lagi, teruslah berkarya dalam situasi apapun…
Insya Allah karya di tengah pandemi Covid-19 memberi inspirasi dan semangat bagi kita untuk bangkit dan mengabdi bagi negeri ini…

Yap, semoga buku yang ditulis pada masa pandemi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan seluruh masyarakat Indonesia…(*)

Catatan Bunda Muthi’ Masfu’ah, A.Md, CN NLP
(Direktur Pelaksana Harian Yayasan Rumah Kreatif Salsabila Kaltim, Penulis, Trainer dan Koordinator ABI Literasi Kaltim)

16.4k Pengikut
Mengikuti