TENGGARONG – Beragam cara dan upaya dilakukan Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) dalam meningkatkan sektor pariwisatanya. Salah satunya meningkatkan kualitas destinasi wisata untuk kunjungan para pelancong. Karena kunci sektor pariwisata, ada pada destinasi yang akan dikunjungi.
Kini, Dispar Kukar punya cara tersendiri agar pemilik tempat wisata bisa mengembangkan wisata miliknya, agar bisa saling bersaing. Salah satunya dengan menyelenggarakan Anugerah Tempat Wisata Idaman (ATWI) Kukar 2023.
Rangkaian sudah berjalan sejak awal Juni hingga 20 Agustus nanti. Hampir mirip-mirip Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) garapan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Selain menerima peserta dari desa yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), BUMDes dan Kelompok Masyarakat (Pokmas). Juga menerima tempat wisata yang dikelola oleh sektor swasta.
Kepala Dispar Kukar, Slamet Hadiraharjo, menyebut ketika tempat wisatanya bagus, maka banyak multiplier effect yang dirasakan. Paling utama meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kukar, home stay atau penginapan bagi wisatawan yang akan penuh, UMKM hingga sektor kuliner pun bakal kebagian rezeki.
“Keinginan kita untuk mensupport dan memotivasi kawan-kawan pemilik tempat wisata di Kukar untuk mengelolanya dengan baik,” ujar Slamet Hadiraharjo.
Di sisi lain, keberadaan tempat wisata yang cukup banyak di Kukar, perlu polesan lebih dalam menampilkan konsep wisatanya. Maka agenda yang langsung dinilai oleh tim juri yang berasal Universitas Mulawarman (Unmul), Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) dan Unikarta Tenggarong ini, bisa memantik para pemilik tempat wisata untuk terus berbenah lagi.
Lebih lanjut, dari ratusan tempat wisata di Kukar akan dijaring menjadi 32 besar. Barulah setiap nominasi yang lolos, akan kembali mencari peruntungan di 4 kategori yang disiapkan. Yakni kategori Daya Tarik Pengunjung, kategori Pemasaran, kategori Kelembagaan, dan kategori Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan.
“ATWI diselenggarakan dalam upaya memberikan apresiasi kepada pengelola destinasi (wisata) di Kutai Kartanegara,” tutup Slamet. (afi)
