SELAMAT datang di era di mana transparansi bukan hanya keinginan, tetapi menjadi kebutuhan. Generasi Z, atau Gen Z, yang tumbuh di tengah revolusi digital dan globalisasi yang merangsang pandangan mereka terhadap dunia. Mereka dianggap sebagai pelopor perubahan, terutama ketika membahas hal-hal yang berkaitan dengan keuangan dan pemerintahan. Transparansi pajak merupakan salah satu isu yang menjadi sorotan di tengah mereka.
Dalam prinsip good governance, satu hal yang krusial adalah transparansi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), transparansi diartikan sebagai sifat yang dapat tembus cahaya, nyata, dan jelas. Konsep transparansi dalam good governance dibangun berdasarkan prinsip kebebasan informasi, di mana penyelenggaraan pemerintahan yang mengikuti prinsip transparansi memastikan bahwa sebagian besar informasi dapat diakses oleh publik.
Florini (2002) menjelaskan bahwa Informasi adalah sumber kehidupan demokrasi dan pasar. Tanpa informasi, warga negara tidak mempunyai dasar untuk mengevaluasi wakil-wakil mereka atau menyuarakan pendapat mereka, dan baik pemilu maupun proses perwakilan menjadi sebuah kepalsuan yang tidak berarti. Transparansi menjadi pilar utama di kehidupan masyarakat dan merupakan pemenuhan Hak Asasi Manusia dalam memperoleh informasi.
Keterbukaan dalam hal perpajakan membentuk panggung bagi suatu realitas perpajakan yang lebih sederhana dan dapat diakses oleh siapa pun. Berdasarkan Laporan Survei Kementerian Kominfo Status Literasi Digital di Indonesia 2022, sebanyak 35% Gen Z, 26% Gen Y, 19% Gen X dan Boomers menggunakan internet lebih dari 6 jam per hari. Fenomena tersebut dapat dimanfaatkan pemerintah dalam keterbukaan informasi terkait setiap aspek pajak, menciptakan lingkungan yang transparan dan dapat dimengerti oleh semua lapisan masyarakat terutama bagi Gen Z yang mempertimbangkan kelogisan dan kredibilitas dalam mempercayai suatu informasi.
Seiring dengan kemajuan teknologi, transparansi pajak dapat diwujudkan dengan lebih mudah. Dari aplikasi pajak online hingga platform pelaporan yang terintegrasi. Dengan begitu, masyarakat dapat memahami dengan jelas bagaimana pajak yang bersumber dari uang mereka digunakan oleh pemerintah. Transparansi adalah pondasi kepercayaan, dan kepercayaan adalah kunci keberlanjutan sistem pajak. Jika kepercayaan terhadap sistem pajak hilang, bukan hanya angka-angka yang terkena dampaknya, melainkan kepatuhan dan partisipasi masyarakat dalam sektor perpajakan.
Generasi Z dalam membentuk sistem perpajakan yang berkelanjutan akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan masa depan. Dengan kecenderungan untuk mengejar keterbukaan, keadilan, dan keberlanjutan, Gen Z diyakini akan membawa semangat inovasi dan keterlibatan aktif yang dapat membentuk perubahan positif dalam tata kelola pajak.
Kemampuan dalam memanfaatkan teknologi untuk menyuarakan aspirasi dan mengawasi transparansi akan membuka pintu menuju sistem perpajakan yang lebih efisien dan akuntabel. Oleh karena itu, “Pajak Tanpa Rahasia: Navigasi Transparansi di Era Gen Z” bukan hanya sebuah judul menarik, tetapi sebuah panggilan untuk perubahan. Gen Z memimpin perjalanan menuju pajak yang lebih terang, lebih adil, dan lebih dimengerti oleh semua orang. Mari bersama-sama merangkul transparansi, menjadikan pajak bukan rahasia, melainkan jendela terbuka menuju masa depan keuangan yang lebih baik.
Ditulis oleh:
Mahasiswi Departemen Ilmu Administrasi Fiskal, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia, Adilah Dzakiyah Lubis dan Arifah Alya Ramanda.
Daftar Pustaka
Suharsono A., Galvani Selly. (2020). OPTIMALISASI EDUKASI PERPAJAKAN BAGI GENERASI MILENIAL MELALUI VIDEO. Jurnal Kajian Ilmiah Perpajakan Indonesia, Vol.2.
Sustiyo Joko, Hidayat T. Rokhmat. (2019). Literasi Keuangan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada Generasi Z. Jurnal Pajak Indonesia, Vol. 3, No. 1.
Alfreda Elrica, Witono Andika. (2022). STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS DJP DALAM MENGEDUKASI PERPAJAKAN PADA GENERASI Z MELALUI TIKTOK. Cakrawala, Vol. 05.
Jony. (2020). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFFECTIVE TAX RATE PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI. Journal of Accounting & Management Innovation, Vol. 4 No. 2.
Nabhilla Anna, Wahyudi Joko. (2022). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Effective Tax Rate. Jurnal Ilmiah Komputerisasi Akuntansi, Vol. 15 No. 1.
Alkausar, B., Kristanto, D., Kristanto, D., Nugroho, Y., Soemarsono, P. N., & Pangesti, G. (2022). THE READINESS OF INDONESIAN MILLENNIALS TO ACCEPT E-FILING TAX REPORTS SERVICES. Public Administration Issues, 0(6), 175–186.
