BONTANG – Wakil Ketua Komisi I DPRD Bontang Raking mempertanyakan, kelanjutan bantuan kuota internet dari Pemkot Bontang.
Hal ini menyusul adanya aduan orang tua yang mengaku tidak lagi mendapat bantuan tersebut. Sebab, walau saat ini mulai diberlakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), namun Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) masih tetap dikombinasikan dengan sistem daring. “Banyak orang tua yang teriak-teriak belum dapat bantuan kuota. Ini yang kami mau tanyakan,” ujar Raking saat menggelar rapat bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, (15/11/2021).
Menanggapi hal itu, Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Bontang, Saparudin mengatakan, saat ini pemberian kuota internet dilakukan langsung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. Jika kementerian sudah memberikan, maka Pemkot Bontang dilarang memberikan lagi. Sebab dikhawatirkan akan jadi temuan. “Tidak boleh dobel anggaran,” ucapnya.
Bantuan tersebut, sambung Saparudin, masih terus berjalan hingga akhir tahun 2021. Adapun soal keluhan orang tua yang tidak lagi mendapat bantuan kuota, pihaknya tak tahu pasti. Alasannya, penyaluran kuota dilakukan langsung ke masing-masing penerima. “Mungkin orang tuanya tidak koordinasi ke sekolah atau nomor HP-nya sudah tidak aktif. Guru-guru sejauh ini masih menerima, jadi tidak mungkin muridnya tidak menerima karena sudah terdata di Dapodik (Data Pokok Pendidikan),” jelasnya.
Kemendikbudristek RI memberikan bantuan kuota sebesar 35 Gigabita (GB) kepada tenaga pengajar dan murid untuk semua operator. Ada dua jenis kuota yang diberikan, pertama kuota umum untuk mengakses seluruh laman dan aplikasi, dan kedua hanya untuk mengakses ratusan laman dan aplikasi pembelajaran yang terdaftar pada http://kuota-belajar.kemdikbud.go.id. (bms/adv)
