TENGGARONG – Sektor kesehatan menjadi satu diantara sejumlah program yang disusun oleh Bupati dan Wakil Bupati Kukar, Edi Damansyah dan Rendi Solihin, di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021-2026. Yakni dengan melakukan optimalisasi Puskesmas dan Pusban, serta revitalisasi posyandu.
Program ini, memastikan Pemkab Kukar untuk melakukan penguatan dua hal tersebut. Memastikan gedung-gedung Puskesmas dan Pusban di Kukar sudah sesuai standar. Termasuk penguatan sarana dan prasarana (sapras) dan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Jadi ini dalam rangka optimalisasi, baik fisik gedung diperbaiki, peralatan dilengkapi dan pembinaan SDM,” ungkap Edi Damansyah, bupati Kukar.
Memastikan program sektor kesehatan yang dilakukan berjalan dengan baik, Pemkab Kukar pun melakukan penguatan pembiayaannya melalui Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD). Bahkan ini pun dianggap sukses mempercepat program dari Pemkab Kukar.
Dalam pemenuhan SDM di Pusban misalnya. Pembiayaan rekrutmen hingga penggajian tenaga bidan di Pusban pun dapat direalisasikan. Melalui Program Kukar Idaman, masing-masing desa melakukan rekrutmen, dengan syarat putra-putri asli desa setempat, yang memiliki latar belakang pendidikan kesehatan.
“Direkrut sesuai standar kesehatan dari Dinkes, pembiayaannya dari BKKD untuk operasional dan penggajiannya, jadi relatif terpenuhi,” lanjut Edi.
Sementara untuk revitalisasi Posyandu, melalui BKKD pula dilakukan untuk penguatan kader Posyandu. Dimana masing-masing Posyandu diberikan biaya operasional, biaya insentif untuk kader Posyandu. Terlebih saat ini, Pemkab Kukar tengah fokus dalam melakukan pengentasan angka stunting di Kukar. Dengan adanya bantuan operasional dan gaji dari BKKD, diharap kerja dari kader Posyandu bisa berjalan maksimal.
“Tapi satu yang saya minta harus konsisten, konsep kerja sudah ada, dukungan pembiayaan sudah ada,” tutupnya. (ADV)
Penulis : Muhammad Rafi’i